Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Kamis, 19 Juni 2014

Are You An Effective Manager?


Dalam berbagai organisasi bisnis, fenomena seorang atasan atau seorang manajer yang ditakuti oleh bawahannya (sub ordinate) lantaran sang atasan mempunyai gaya manajemen yang sangat keras dan selalu ingin diikuti pendapatnya tanpa kompromi. Atau, mungkin fenomena sebaliknya di mana seorang atasan yang terlalu banyak kompromi dan tidak dapat mengambil keputusan sehingga kurang mendapat respek dari bawahan.
Seorang manajer yang baik dan efektif dalam konteks sebuah organisasi dituntut untuk tidak menjadi terlalu autocratic atau democratic. Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson yang mengulas tentang menjadi seorang manajer yang efektif memperkenalkan pendekatang One Minute Management yang mutlak harus berisikan 3 hal yaitu: Goals, Praisings dan Reprimands.


Berkenaan dengan Goals, manajer yang efektif akan memastikan bahwa orang-orang yang berada dalam koordinasinya paham betul apa yang menjadi visi organisasi dan kemudian menerjemahkannya ke dalam serangkaian sasaran jangka pendek yang harus dicapai oleh semua anggota tim. Seorang bawahan perlu mengetahui dengan jelas apa ekspektasi dari sang manajer terhadapnya untuk dicapai, apa kriteria sukses dari sebuah tugas atau tanggung jawab.
Di dunia HR dikenal istilah pengukuran dengan Balanced Scorecard yang selanjutnya tertuang ke dalam beberapa Key Performance Indicator (KPI) yang seyogyanya menjadi alat ukur kinerja individu dan organisasi secara keseluruhan.
Pada bagian selanjutnya, yaitu Praisings dan Reprimand, manajer yang efektif adalah manajer yang tidak hanya memberi pujian, tapi juga memberikan teguran. Bila bawahan Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa, maka jangan sungkan untuk memberikan pujian. Ini adalah bentuk apresiasi Anda terhadap kinerjanya. Anda salah besar bila ketika Anda melihat hasil yang baik tapi Anda malah berusaha mencari-cari kesalahan lantaran takut tersaingi atau dengan tujuan menunjukkan karisma Anda sebagai seorang manajer.
Sementara itu, bila ternyata bawahan Anda memiliki kinerja yang tidak sesuai dengan sasaran yang sudah disepakati dan dipahami sejak awal, maka Anda juga perlu memberikan teguran kepadanya. Ingat untuk memberikan teguran yang sifatnya diarahkan pada kinerjanya, bukan kepada individu tersebut sebagai pribadi. Serupa dengan ini, dalam konteks HR, kita kenal yang dinamakan Reward dan Punishment. Untuk dapat menjadi efektif, kedua hal ini harus terus jalan bersama, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Segera setelah Anda tahu prinsip dasar menjadi seorang manajer yang efektif, Anda dapat mulai review kembali yang telah Anda lakukan selama ini. Apakah bawahan Anda paham persis Goals yang harus mereka capai? Bila Anda kurang yakin, pastikanlah! Apakah Anda memberikan Praisings dan Reprimand yang pantas? Bila belum, lakukanlah sekarang. Anda tidak perlu menunggu sampai akhir tahun saat Performance Review.
Men Jung, S.Kom, MM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar