Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Minggu, 22 Juni 2014

Level 5 (Eksekutif), pada GREAT COMPANY

Ditemukan bahwa Pemimpin pada perusahaan ‘Good To Great’ selalu tampak biasa-biasa saja, sederhana, tidak menonjolkan diri, tenang, berkemauan keras, tidak mengenal takut, pendiam, bahkan pemalu. Para Pemimpin itu merupakan campuran dari KERENDAHAN HATI DAN PROFESIONALISME.



Berdasarkan hasil riset, semua eksekutif perusahaan Good To Great mempunyai sifat yang sama.

Sifat itu tidak dipengaruhi apakah perusahaan consumer goods atau industrial, sedang menghadapi krisis atau dalam status yang mantap, menjual jasa atau produk. Tidak dipengaruhi kapan terjadinya transisi dan seberapa besar ukuran perusahaan.
Pemimpin yang berpotensi memiliki Kepemimpinan Tingkat 5 pasti ada di sekitar kita, bila kita mengetahui apa yang perlu dicari, dan bahwa banyak orang yang potensial untuk berkembang menjadi Tingkat 5.
Para Pemimpin Good To Great memulai proses TRANSFORMASI pertama-tama dengan mendapatkan orang yang tepat dalam bus (dan menyingkirkan orang-orang yang tidak tepat ke luar) dan kemudian baru membayangkan kemana bus tersebut akan dikemudikan.
Pertanyaan SIAPA harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum APA.

Siapa yang terlibat, jauh lebih penting ketimbang VISI, STRATEGI, Struktur Organisasi dan TAKTIK.

Visi yang hebat tanpa orang yang hebat maka tidak akan relavan.

3 prinsip dalam kepemimpinan perusahaan ’GREAT COMPANY’:

Pertama, bila dimulai dengan SIAPA, bukannya dengan APA, kita dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah

Kedua, bila kita memiliki orang yang tepat dalam bus , sebahagian besar masalah memotivasi dan mengelola orang akan hilang. Orang yang tepat tidak perlu diawasi secara ketat atau dipecat. Mereka akan memotivasi diri dengan dorongan dari dalam batin untuk membuahkan hasil yang paling baik dan selalu ingin ikut serta dalam menciptakan sesuatu yang GREAT.

Ketiga, bila pemimpin mempunyai orang yang tidak tepat, tidak perduli seandainya pemimpin tersebut telah menemukan arah yang tepat, Pemimpin tersebut belum memiliki perusahaan yang hebat.

Perusahaan Good To Great memberikan bobot lebih besar pada sifat-sifat mendasar ketimbang latar belakang pendidikan spesifik, keterampilan praktis, pengetahuan khusus, atau pengalaman kerja.

Dimensi seperti KARAKTER, ETIKA KERJA, KECERDASAN DASAR, DEDIKASI dan NILAI-NILAI diyakini akan lebih melekat dibandingkan KOMPETENSI.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar