Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Rabu, 02 Juli 2014

Apa itu SELF-BRAND CONNECTIONS?

Self-brand connections Membentuk koneksi dengan merek yang sudah dikenal sebagai koneksi personal brand, yang terjadi ketika rekan konsumen pengguna karakteristik dan kepribadian ke merek yang spesifik kemudian mereka dimasukkan kedalam identitas mereka, Chaplin dan John (2005). Surgy (1982) menjelaskan bahwa proses ini dari kecocokan brand yang mirip dengan satu konsep diri yang disebut called self image (gambar diri) atau product-image congruity theory (Teori gambar produk yang cocok) Chaplin dan John (2005). Gambar berikut menunjukkan bagaimana daya ungkit brand dicapai.
Tahapan pada Self-brand connections adalah sebagai berikut;
  1. Cool (mengagumkan). Memposisikan diri dengan baik akan berdampak baik terhadap brand conversations.
  2. Real (nyata). Koneksi dengan orang lain dengan sungguh-sungguh akan menghadirkan rasa yang nyata.
  3. Unique (unik). Berbeda adalah hal yang akan diingat oleh orang lain.
  4. Self brand identification (identifikasi merek diri). Mengidentifikasi merek diri akan langsung berdampak pada daya ungkit brand.
Happiness (kebahagiaan). Rasa bahagia akan tercermin pada brand image.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar