Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Rabu, 02 Juli 2014

Personal Branding an Integral Perspective

Teori integral adalah suatu kerangka kerja termasuk yang mendukung pengertian mendalam tradisi pengetahuan terbesar dunia. Kesadaran memperoleh dari membujuk agar semua terus melakukan kebenaran dan perspektif mengijinkan pemikir yang integral untuk membawa kedalaman baru, kejelasan dan rasa ikhtiar bagi tiap-tiap tingkatan usaha manusia dari pembukaan kunci potensi individu kepada menemukan pendekatan baru ke permasalahan skala global. Salah satu dari panduan didalam Teori Integral adalah Lensa Kuadran. Dimulai untuk berpikir tentang merek dari suatu perspektif integral dan  diciptakan suatu Lensa Kuadran untuk Merek Pribadi, Hedden (2011).

Ketika bekerja dengan semangat yang dirasa seperti dapat melakukan apapun, permasalahan nampak menghilang lenyap, orang-orang nampak untuk menawarkan bantuan dan segalanya nampak untuk mengalir, akhirnya merasakan lengkap dan dicukupi. Orang tidak bisa menunggu untuk kembali lagi kepada itu. Ini terjadi ketika pekerjaan mengijinkan untuk menggunakan hadiah unik. Ketika ditantang untuk secara penuh menawarkan hadiah membawa ke dalam dunia ini, ditemukan tantangan dengan kekuatan, gairah dan kebahagiaan. Ditemukan diri melakukan sesuatu yang menurut orang lain mustahil. Orang kreatif, subur, efektif dan efisien. Orang penuh dengan semangat sebab mereka aktif dengan cara yang menggunakan ungkapan yang paling penuh siapa diri mereka, Heden (2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar