Tantangan
manajemen saat ini adalah memenangkan perang talenta (talent war). Perang talenta adalah situasi ketika
perusahaan-perusahaan saling berlomba-lomba mengalahkan pesaing mereka dalam
rangka memperoleh talenta terbaik yang ada di pasar tenaga kerja. Kemampuan memenangkan perang talenta
berpengaruh pada kemampuan memenangkan pasar. Ini menimbulkan tuntutan bagi
perusahaan agar lebih mumpuni dalam melakukan proses penyeleksian talenta dan
lebih terampil mengembangkan talenta. Perusahaan juga dituntut lebih baik lagi
dalam memotivasi dan memelihara talenta-talenta terbaik yang ada di perusahaan.
Pemimpin
yang ideal berarti seorang pemimpin minimal memiliki komitmen, kemampuan dan
motivasi untuk menggerakkan dan menyelesaikan perubahan secara terus menerus.
Individu
alpha merupakan individu yang mampu
menyeimbangkan kemampuan soft skill dan
hard skill yang tinggi. Soft skill tidak hanya pada kemampuan
menghadapi tekanan-tekanan, melainkan juga cukup luwes dalam berkomunikasi dan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Hard
skill tidak terbatas pada kecerdasan intelektualnya saja, melainkan
keinginan untuk membangun kompetensi. Dengan kata lain individu alpha memiliki
kadar change (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism dan openness) yang tinggi. Keunggulan merupakan priviledge (hak istimewa) yang hanya dimiliki sedikit orang.
Populasi individu alpha rata-rata
hanya berjumlah sekitar 20% (Kasali, 2008:271).
Metode pengembangan bagi individu alpha adalah dari resources, integration, culture change dan environment. Resources berarti perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis individu alpha.
ELEMEN-ELEMEN
DNA INDIVIDU ALPHA DAN
KONTRIBUSINYA TERHADAP PERUBAHAN
Unsur DNA
|
Kontribusi terhadap Perubahan
|
Berorientasi pada kinerja visi dan
misi
Percaya diri
Bertanggung Jawab
Believing is Seeing
Persitensi dan
Determinsasi
Kompetitif dan
Agresif.
Tidak mudah tertekan dalam menghadapi
konflik.
Terbuka dan Tegas.
Bold, Cerdas dan
inovatif
|
· Memobilisasi energi untuk perubahan
· Menginspirasikan orang lain untuk bergerak bersama dalam
perubahan.
· Berani memimpin alam keadaan sulit
· Menstimulasi budaya bicara terbuka
· Mendorong orang lain dan organisasi menuju perubahan dan
kinerja.
· Menerima resiko kegagalan sebagai proses belajar
· Mengarahkan tim dan rekan sekerja untuk berorientasi
pada hasil.
· Optimis meskipun sekelilingnya pesimis
· Orientasi masa depan
· Mempercepat internalisasi nilai-nilai baru.
· Menyukai tantangan-tantangan
· Mengatasi hambatan
· Berani tidak populer untuk mencapai hasil.
· Memiliki keinginan besar untuk berhasil
· Mendorong tim dan rekan sekerja untuk meraih hasil.
· Menghargai perbedaan
· Menyukai perdebatan untuk mencapai konsesus.
· Berorientasi pada solusi
· Memiliki orisinalitas
· Membuka hubungan yang terbuka dengan sekeliling.
· Memberi variasi keragaman bagi sekeliling
· Menemukan pintu-pintu setiap kali menghadapi tembok
kesulitan
· Mampu melihat lebih jauh daripada sekelilingnya.
|
Di era war of talent
seperti sekarang, individu alpha tidak lagi dapat diperoleh begitu saja. Setiap persahaan harus berkompetisi
dengan perusahaan lain untuk mendapatkan individu alpha sesuai
kebutuhannya. Integration berarti
mengintegrasikan individu alpha
kedalam sebuah sistem, prosedur nilai-nilai dan langkah-langkah perubahan yang
sedang terjadi dalam perusahaan. Individu alpha
merupakan esensi dari kepemimpinan masa depan dan sesuai dengan sifat pengembangan
kepemimpinan, mereka tidak terlahir begitu saja, melainkan harus di cloning dan dibentuk. Culture change berarti menciptakan budaya korporat
yang sesuai sehingga perusahaan dapat menjadi tempat yang ideal bagi individu alpha untuk berkarya dan menjadi
agen-agen perubahan. Environment
berarti menciptakan lingkungan kerja yang ideal bagi individu alpha. Lingkungan kerja sering kali
dianggap sebagai sesuatu yang remeh atau hanya dianggap sebagai perbaikan fisik
seperti
furniture dan cat tembok saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar