Ketika mewawancarai
calon karyawan, seorang staf HR harus mengikuti sejumlah prosedur baku untuk
menguji kandidat tersebut. Antara lain dengan mencocokkan keahlian-keahlian
yang dimiliki oleh kandidat berikut karakteristik personalnya dengan
persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi pekerjaan yang akan ditempatinya.
Menguji untuk mendapatkan orang yang paling tepat untuk mengisi jabatan tertentu hanyalah salah satu dari keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang profesional di departemen HR. Pada dasarnya ada 9 keterampilan yang harus selalu di-up date oleh orang HR agar senantiasa siap menjalankan peran dan fungsinya sebagai mitra strategis bagi bisnis dalam mengelola karyawan.
1. Organization
Manajemen HR
memerlukan langkah-langkah pendekatan. Data-data yang rapi, kemampuan mengelola
waktu dengan baik, efisiensi personal merupakan hal-hal yang mendasar dalam
fungsi HR. Sebagai pimpinan atau pun staf HR, Anda berurusan dengan kelangsungan
hidup dan karir banyak orang. Ketika seorang manajer lini meminta data personal
seorang karyawan atau meminta rekomendasi mengenai kompensasi yang sesuai
dengan organsasi maupun industrinya, Anda tak bisa dengan enaknya mengatakan,
"Tunggu ya, aku lihat dulu ada apa enggak.
2. Multitasking
Menjadi orang HR
harus punya banyak "tangan". Pada menit ini Anda menghadapi karyawan
yang sedang "curhat" tentang masalah pribadinya, menit berikutnya
membereskan klaim biaya meeting yang diajukan karyawan lain, dan pada menit
yang lain lagi memikirkan strategi rekrutmen yang tepat untuk situasi sekarang.
Berbagai prioritas dan kebutuhan bisnis bergerak dan berubah dengan cepat.
Klien A tidak mungkin menunggu dengan alasan bahwa Anda sedang sibuk dengan
kolega B. Anda harus bisa meng-hadle semua.
3. Discretion and Business Ethics
3. Discretion and Business Ethics
Profesional HR adalah
hari nurani perusahaan, di samping juga penjaga kerahasiaan informasi. Seiring
Anda melayani top management, Anda juga harus memastikan bahwa karyawan juga
tetap berhak memiliki privasi yang terjaga.
4. Dual Focus
Profesional HR harus
mampu berdiri di tengah-tengah antara kepentingan dan kebutuhan karyawan dan
manajemen. Ada saat ketika Anda harus mengabil keputusan untuk melindungi
karyawan, dan pada saat yang lain Anda akan dihadapkan pada panggilan untuk
melindungi organisasi, budaya dan nilai-nilainya. Dengan posisi ini, Anda akan
mudah disalahpahami, dan kuncinya ada pada komunikasi.
5. Employee Trust
Karyawan berharap
pada orang HR untuk membela kepentingan mereka, tapi Anda juga dituntut untuk
mendukung setiap kebijakan dari top management. Dengan menyeimbangkan antara
dua kutub yang sama-sama menarik tangan Anda itu, maka Anda akan mendapatkan
kepercayaan.
6. Fairness
Komunikasi yang
jelas, saluran aspirasi yang tersedia, adanya kesempatan bagi semua orang untuk
mengemukakan pendapatnya, aturan yang ditegakkan dengan konsisten,
mengembangkan sikap saling menghargai...itulah hal-hal yang harus dijaga untuk
menciptakan suasana keterbukaan di kantor.
7. Dedication to Continuous Improvement
Profesional HR harus
selalu siap membantu manajer mendampingi dan mengembangkan karyawan di lini
masing-masing. Dengan begitu, kemajuan dan inovasi bisa berkelanjutan, dan jika
perlu dibarengi dengan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan fungsi HR
sendiri.
8. Strategic Orientation
8. Strategic Orientation
Berpikir ke depan
adalah bagian dari peran kepemimpinan dan strategi manajemen yang dimiliki
orang HR. Mengisi kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja berkualitas, merancang
skema penggajian yang baik, memberi pelatihan kepada karyawan untuk mendukung
pertumbuhan bisnis merupakan perwujudan dari ungkapan yang sudah sering Anda
katakan di mana-mana bahwa, "Karyawan adalah aset terpenting."
9. Team Orientation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar