Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Minggu, 14 Desember 2014

Si Sumbing Tersinggung



Suatu ketika Tukiman nonton bioskop di pinggiran kotanya yang tanpa AC. Sambil menunggu filmnya diputar ia kemudian merokok. Iseng-iseng asap rokok yang keluar dari mulutnya dilepaskan sambil membentuk huruf "O". Pussss, pussss, dan asap 'O'-pun beterbangan...
Tiba-tiba ia terkejut melihat ada penonton lain dideretan depan yang juga merokok dan melepaskan asap. Bentuknya bukan 'O' melainkan 'hati' atau simbol 'love'..
"Wah, wah, hebat juga, bisa dicoba nih...," pikirnya
Lalu Tukiman berusaha menirukan perokok tadi. Sambil bibirnya dimenyor-menyorkan berkali kali tetapi Tukiman tidak berhasil membentuk 'love'.
"Gimana caranya ya?" tanyanya penasaran. Sampai filemnya selesai dan menghabiskan rokok sebungkus tetap saja ia tidak berhasil menirukannya.
Setelah penonton mulai keluar dia buru-buru menghampiri perokok tadi.
"Mas, mas...gimana sih caranya membuat asap 'love'. Mas hebat deh, ajarin saya dong..." pinta Tukiman kepada orang tadi yang kini sudah berada persis didepannya. Lalu sambil menoleh ke Tukiman orang tadi nyeletuk, "Heh, lu hangan ngelehek hue, ya.....hahi hulu haya husru hengin huat hahap ho hahak hisa-hisa...."
(terjemahannya: Heh, lu jangan ngeledek gue, ya....dari dulu saya justru pengin buat asap 'O' kagak bisa-bisa....)
Saat itu juga Tukiman meringis malu, ketika tahu bahwa orang tadi bibirnya sumbing........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar