Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Rabu, 18 November 2015

Perbedaan Pria Dengan Wanita Dalam Mengukur Kesuksesan

Kesuksesan bagi setiap orangnya pasti memiliki takaran serta ukuran yang bervariasi. Bisa saja seseorang beranggapan kalau kesuksesan yaitu mereka menduduki jabatan yang tinggi di tempat ia bekerja, membuat seseorang bisa berbahagia, memiliki sikap yang mandiri tanpa bergantung kepada orang lain, ataupun seseorang yang memiliki waktu yang cukup untuk bercengkrama dengan keluarga atau rekan kerja.

Sebuah survey baru yang dilakukan menyatakan bahwa makna dari kesuksesan bagi pria serta wanita memiliki pandangan yang berbeda serta cukup kontras. Dan pada kenyataannya pria dan wanita memiliki ukuran dalam kesuksesan yang sangatlah berbeda.


Dari hasil survey yang dilakukan secara online, yang juga melibatkan sebanyak 512 wanita serta 511 pria ini seolah-olah membantah jika kebanyakan wanita lebih mengutamakan pernikahan serta buah hatinya dibandingkan dengan kaum pria. Pada survey ini juga menunjukkan bahwa seseorang yang sangatlah profesional kebanyakan mengukur kesuksesannya tersebut bukanlah dari penghasilan yang besar atau jabatan yang tinggi.
Pada survey ini juga telah menjelaskan bahwa ada enam hal yang memang akan menjadi pembeda antara cara wanita mengukur kesuksesan dengan cara pria dalam mengukur kesuksesan. Berikut ini keenam hal tersebut:

1. Ada sebanyak 9% dari responden wanita yang memang tidak beranggapan kalau memiliki pasangan merupakan salah satu kesuksesan bagi mereka. Dan angka tersebut juga telah naik sebanyak 5% dari hasil survey yang telah diadakan pada tahun yang lalu.

2. Ada sebanyak 86% golongan pria yang beranggapan kalau memiliki buah hati dari pernikahan mereka merupakan salah satu bentuk kesuksesan yang mereka raih. Sementara kaum wanita yang beranggapan sama hanyalah berjumlah sebanyak 73% saja, itu artinya lebih sedikit dari kaum pria.

3. Sedangkan bagi mereka yang mengukur kesuksesan dari urusan pekerjaan yang memang tidak bisa terlepas dari pekerjaan mereka pada akhir pekan baik pria maupun wanita hanya ada 56% responden. Sementara itu yang memilih untuk tetap bekerja ketika waktu berlibur ada sebanyak 62%, lebih banyak dari hasil sebelumnya.

4. Kaum pria akan lebih cenderung mengartikan dirinya dengan sosok yang lebih percaya diri dibanding wanita, selain itu mereka juga mendefinisikan sebagai sosok yang ambisius, serta berorientasi terhadap keluarga mereka. Sedangkan untuk kaum wanita, mereka lebih mendefinisikan dirinya sebagai sosok yang lebih kearah pendengar yang baik, loyal, bisa bekerja sama dengan baik, serta berorientasi terhadap detail.

5. Dalam segi keuangan, wanita lebih cenderung mudah stres dalam menghadapi permasalahan ini jika dibandingkan dengan kaum pria.


6. Kaum wanita yang memang hidup pada generasi ini akan lebih cenderung menilai dirinya sebagai sosok yang lebih ambisius jika dibandingkan dengan kaum wanita pada generasi-generasi sebelumnya. Hal tersebut juga membantah anggapan bahwa dalam hadirnya era digital bisa membuat seseorang menjadi lebih malas lagi dalam beraktifitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar