Menarik Talenta
Area menarik
talenta termasuk tiga hal utama dari aktifitas manajemen SDM: pengembangan
reputasi SDM, menarik individu dengan
kepentingan kerja internasional dan pengadaan posisi-posisi vis-a-vis.
Mempelajari reputasi SDM berkenaan dengan evaluasi saham oleh pemegang saham
dari Philosofi organisasi HR, kebijakan dan praktek (Hannon dan Milkovich,
1996), telah menguji mengapa reputasi organisasi SDM menjadi meningkat aspek
signifikan dari membangun kapabilkitas organisaional (Holland, Sheenan, and De Cieri, 2007). Beberapa penelitian
yang fokus pada bagaimana organisasi berkembang memaksa merekrut atau reputasi
SDM memerlukan untuk menarik talenta dari bermacam-macam populasi bakat (e.g. Ferris et al., 2007; lihat juga pada penelitian lebih awal termasuk Hannon
dan Milkovich, 1996; Koys, 1997).
Mempertahankan Talenta
Artikel dalam katagori
memelihara talenta fokus pada dua hal yaitu pada kebijakan manajemen SDM:
mengurangi perputaran pemulangan dan meningkatkan penarikan. Beberapa pengujian
penelitian bagaimana penarikan global menjadi satu bagian integral dari
individu, karir dan untuk perusahaan, satu alat yang sangat dibutuhkan untuk
menarik, mengembangkan dan menahan talenta, adalah persoalan perputaran
memulangkan talenta berlanjut menjadi perhatian yang penting bagi banyak
perusahaan multinasional (e.g., Lazarova dan Caligiuri 2001; Lazarova dan
Cerdin, 2007; Yan, Zhu, dan Hall, 2002). Penelitian lain di bagian ini fokus
pada faktor identifikasi yang dapat memfasilitasi memelihara individu ketika
mereka kembali. Faktor-faktor ini dapat termasuk kepuasan dari pemulangan
dengan proses pemulangan (Vidal et al.,
2008), persepsi keadilan (Siers, 2007), dan adanya rasa penting pada praktek
pemulangan untuk kesuksesan pemulangan (Lazarova dan Caligiuri 2001). Akhirnya
penelitian pada penarikan karyawan telah diteliti bagaimana dan mengapa
meningkat tingkat penarikan pada perusahaan global untuk meningkatkan penarikan
talenta, pelanggan yang setia membantu perkembangan kinerja organisasional dan
nilai stakeholder (Lockwood, 2007).
Lebih lanjut, perbedaan regional dan budaya ketika merancang untuk menarik
karyawan dan janji inisiatif-inisiatif (Lockwood, 2007).
Mengembangkan Talenta
Mayoritas penelitian pada
katagori pengembangan talenta telah menguji aktifitas manajemen SDM yang berhubungan
dengan pengembangan pimpinan untuk tanggung jawab kepemimpinan global. Dalam
beberapa penelitian menjelaskan arah dan perbedaan di beberapa negara pada
kepemimpinan pengembangan talenta (e.g., Dickson, Hartog, dan Mitchelson, 2003).
Lainnya mengidentifikasi kebutuhan kompetensi untuk kerja efektif di lingkungan
global (e.g., Bartlett dan Ghoshal, 2003), dan model kompetensi untuk
pengembangan kompetensi (e.g.,
Caligiuri dan Di Santo, 2001 Caligiuri et al. 2001; Stahl et al. 2007). Beberapa penelitian telah
menguji proses termasuk pada perancangan, aplikasi dan pengalaman atau
aktifitas pengembangan evaluasi dalam penempatan global untuk jangka panjang
dan jangka pendek, partisi pada tim global dan pelatihan lintas budaya
(Morrison, 2000). Asumsi umum beberapa penelitian telah berubah bahwa manfaat setiap orang sama dengan
aktifitas pengembangan (e.g.,Caligiuri
and Tarique, 2009).
Penelitian-penelitian ini mendesak bahwa ini penting untuk dimengerti siapa
yang akan bermanfaat dari jenis aktifitas pengembangan (Caligiuri, 2006).
Organisasi sebaiknya mengidentifikasi individu-individu dengan membutuhkan
karakteristik individu (e.g., personality),
dan kemudian menawarkan pengalaman pengembangan atau aktifitas ke yang telah
diidentifikasi. Aktifitas pengembangan hanya akan efektif ketika mereka
memiliki kecenderungan sukses di tempat pertama (Caligiuri, 2006). Akhirnya ada
bukti bahwa organisasi mengungguli pada manajemen talenta membuat pengembangan
kepemimpinan bagian integral dari budaya mereka dan aktif terlibat dengan
pemimpin senior dalam prosesnya (Novicevic dan Harvey, 2004; Seigel, 2008).
Ulrich manyatakan bahwa mengembangkan SDM diseluruh
level organisasi akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan kinerja
prima organisasi. Karyawan berkualitas tinggi adalah satu-satunya unsur
persaingan yang paling sulit ditiru. Pengelolaan MT yang lebih baik akan
mengarah pada pendapatan yang lebih baik, penurunan biaya dan pada akhirnya
kinerja perusahaan yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar