Prinsip-prinsip dibelakang seorang leader’s self mastery
sebenarnya adalah konsep fundamental yang esensial ketika membangun
profesionalisme, sosial, interpersonal dan hubungan spiritual. Prinsip pertama
ditekankan pada kesadaran dari bagaimana kita mendefinisikan kesuksesan. Dalam personal mastery, bersamaan dengan
komponen pusat dari emotional mastery,
perubahan internal saat ini sebenarnya adalah lebih penting dari pada apa yang
sudah terjadi di masa lampau. Self
mastery juga didasari pada bagaimana kita mendefinisikan dan mengerti
realitas kita sendiri. Apa yang kita percaya mengenai hidup kita saat ini,
mengenai diri kita dan orang lain. Self mastery adalah pusat bagaimana pemimpin
berpikir dan apa yang pemimpin percaya
dan pada tingkat kesadaan dari pemikiran dan dampak pada bagaimana perasaan pemimpin dan bahkan lebih penting lagi bagaimana pemikiran pemimpin dan perasaan pemimpin bersama orang lain (Mahari;2010).
Prinsip-prinsip dari Self
Mastery:
- Buat sasaran untuk kita dan mulai bertindak
untuk mendapatkannya.
- Terbuka untuk belajar bagaimana membuat
kesepakatan yang efektif dalam keadaan situasi sulit dan menantang.
- Identifikasi perilaku positif dan perasaan
serta validasi sendiri
- Tantang pikiran kita dengan melihat bukti
obyektif untuk melawan dengan apa yang kita percaya.
- Biarkan pergi pikiran negatif yang dapat
membuat kita merasa marah atau benci dengan orang lain.
- Kembangkan dan pelihara pikiran ingin tahu,
perilaku berterima kasih dan bersyukur.
- Belajar bertanya pertanyaan-pertanyaan kemahiran diri kita yang akan membantu kita untuk mengerti kita lebih baik.
Secara keseluruhan, seseorang yang aktif menggunakan proses self mastery akan dapat menjadi
kesadaran diri lebih meningkat, rasa menerima diri dan tangung jawab diri.
Pusat dari proses penggunaan self mastery
adalah pribadi akan menyadari bahwa mereka adalah bagian dari gambaran yang
lebih besar dalam kehidupan yang terhubung dengan kemanusiaan.
Elemen-elemen Dalam Leader’s
Self Mastery
Menurut
Drucker dalam Matondang, (2008;19) para pemimpin bangsa abad 21 haruslah
memiliki minimal 3 bidang kemampuan atau kompetensi yaitu:
1.
Kompetensi
pribadi (personal mastery) yang
terdiri dari;
Memiliki integritas tinggi (jujur, loyal, beriman)
Memiliki visi yang jelas
Intelegensia tinggi (minimal pendidikan S1)
Kreatif dan inovatif
Tidak mudah merasa puas
Fleksibel dan memiliki kematangan jiwa
Sehat jasmani dan rohani
Memiliki wibawa dan kharismatik
Mempunyai idealisme dan cinta tanah air
2.
Kompetensi
kepemimpinan (leadership mastery)
yang terdiri dari;
Memiliki keterampilan berkomunikasi
Memiliki kemampuan memotivasi orang lain
Memiliki kemampuan membuat keputusan yang
cepat dan tepat
Memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain
Memiliki kemampuan untuk mengelola konflik
Memiliki kemampuan berorganisasi
Memiliki kemampuan memimpin tim kerja
Memiliki kemampuan untuk mengendalikan stress
3.
Kompetensi
(organizational mastery) yang terdiri
dari;
Mampu mengembangkan organisasi
Memiliki keterampilan operasional
Memiliki kesadaran biaya yang tinggi (costconsciouseness)
Memiliki kemampuan manajemen stratejik
Memahami aspek makro dan mikro ekonomi
Mampu
meraih peluang (entrepreneur thinking)
Mampu
mengadakan pengkaderan generasi penerus
Seorang pemimpin yang baik dan bermutu haruslah memiliki kredibilias yang tinggi. Ciri-ciri kredibilitas yang tinggi dan baik ini dapat digolongkan ke dalam 5C yaitu:
C1 Conviction (Dicerminkan
dalam bentuk keyakinan dan komitmen)
C2 Character
(Dicerminkan dalam bentuk kejujuran, integritas, kepercayaan dan konsistensi)
C3 Courage (Diwujudkan
dalam keberanian, kemauan dan semangat)
C4 Composure
(Dicerminkan dalam ketenangan batin, reaksi yang tepat dan konsiste dalam
situasi kritis)
C5 Competence
(Wujud dari keahlian dan profesionalitas tinggi)
Kelima ciri-ciri tersebut secara bersama-sana
akan mewujudkan kredibilitas seorang pemimpin, Drucker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar