Collins (2001:40) membagi lima jenjang kapabilitas yang menggambarkan kualitas individual dalam oganisasi/perusahaan di mana jenjang tertinggi adalah Eksekutif Jenjang Kelima (Level 5 Executive). Seseorang yang berada pada jenjang kelima ini adalah orang yang memiliki kapabilitas tertinggi. Kapabilitas ini adalah kapabilitas untuk membangun perusahaan/organisasinya tidak sekedar baik tetapi hebat untuk jangka waktu yang panjang melalui perpaduan yang bertentangan yaitu pribadi yang tidak merasa bangga atas apa yang telah dicapainya dan tekadnya sebagai profesional. Pada jenjang ini semua kapabilitas pada jenjang-kenjang di bawahnya telah dimiliki dan menyatu serta menjadi perilakunya (mastery). Dengan demikian seorang pemimpin yang berada pada jenjang kelima ini adalah orang yang sederhana dengan kemauan yang kuat (modest and Willful), rendah hati dan berani dalam arti memiliki determinasi yang kuat dalam menentukan sikap atau keputusan dan tampil agresif dalam menyelesaikan persoalan bila memang dibutuhkan demi dan untuk kepentingan organisasi yang dipimpinnya (humble and Fearless).
Istilah tingkat 5
merujuk pada tingkat paling tinggi dalam hierarki kemampuan eksekutif. Pemimpin
tingkat 5 adalah studi dalam dualitas: sederhana dan kemauan keras, rendah hati
dan tidak mengenal takut. Semua perusahaan baik –menjadi hebat mempunyai
kepemimpinan tingkat 5 pada saat transisi.
Tuntutan kapabilitas seorang pemimpin untuk dapat membuat organisasi yang
dipimpinnya menjadi organisasi yang hebat sebagaimana dijelaskan sebagai
eksekutif jenjang kelima adalah sesuai dengan tuntutan yang dihadapi perusahaan
saat ini dari aspek hubungan kerja dengan karyawan dan lingkungannya.
Skala Motivasi
Ian Marshall diambil dari piramida kebutuhan Maslow, tetapi dengan memperluas
enam motivasi asli dari Maslow menjadi enam belas, yakni delapan positif dan
delapan negatif. Motivasi-motivasi ini disusun dalam suatu hieraarki dari -8 ke
+8 dan punya sifat unik yang membuat deret negatif dan deret positif saling
mencerminkan.
Dalam
penelitian Melissa Koehle, RN, BN, MEd, Drew Bird, MA, Christine Bonney, BEd,
MA. (2008) dengan Judul The Role of
Personal Mastery in Clinical Practice: How Personal Leadership Can Transform
the Workplace disimpulkan bahwa dampak yang sangat besar dari perubahan
budaya adalah melalui pengembangan personal
mastery dan personal leadership
untuk setiap karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar