Teori
motivasi karyawan antara lain adalah teori X,Y dan Z. Douglas McGregor di dalam
bukunya The Human Side Enterprise Ia menjelaskan
bahwa para manajer/pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan
terhadap para pegawai/karyawan yaitu teori X dan teori Y. Teori motivasi
lainnya adalah teori Z ang dicetuskan oleh William Ouchi.
Pada dasarnya sebagian dari sifat karyawan itu adalah malas, kurang suka
bekerja keras, cenderung menghindari pekerjaan dan enggan menerima tanggung
jawabnya. Namun di sisi lain mereka sangat menuntut imbalan yang lebih
ketimbang kontribusinya pada perusahaan. Itulah teori X yang menggambarkan tipe
karyawan yang malas bekerja. Para karyawan tipe ini ketika sedang bekerja harus
terus diawasi, bahkan diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan
yang diinginkan perusahaan.
Sedangkan teori Y adalah jenis karyawan yang termasuk karakteristik sangat
rajin, bekerja dipandang sudah sebagai kebutuhannya. Mereka selalu menganggap
bekerja itu sama saja dengan kenikmatan ketika sedang berolahraga. Para
karyawan tidak perlu diawasi dengan ketat karena sudah bisa bekerja mandiri.
Hal ini terjadi karena mereka memiliki sifat inisiatif, kreatif, imajinasi,
pandai dan penuh tanggung jawab.
Teori
Z lebih unik ketimbang kedua teori di atas. Para karyawan bertipe ini merasa
menjadi bagian penting dalam perusahaan, ingin mengabdi sampai masa pensiun
tiba. Ini merupakan buah dari proses yang diterapkan perusahaan yang lebih menekankan
pada peran yang diberikan, sehingga karyawan menjadi nyaman, betah dan senang.
Teori Z ini banyak diaplikasikan pada perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat
dan Jepang bahkan di Indonesia.
Para karyawan bertipe teori Z ini dikelola dengan menggunakan beberapa prinsip diantaranya
adalah tanggung jawab perorangan sangat dihargai. Mereka diizinkan untuk
melakukan pekerjaannya dengan bebas sesuai dengan keterampilannya. Sedangkan
pengambilan keputusan diambil secara konsensus dan terbuka. Walau butuh waktu
relatif lama namun perusahaan puas karena melibatkan mayoritas karyawan. Satu
hal yang membuat teori Z ini unik adalah para karyawan tidak akan dipecat
sekalipun perusahaan sedang mengalami krisis, mereka bekerja di perusahaan
terseubt untuk seumur hidup. Promosi dilakukan secara adil dan dilakukan sangat
hati-hati agar tidak menimbulkan kegelisahan di kalangan karyawan lainnya.
Bagaimana kemungkinannya teori Z ini diterapkan di perusahaan-perusahaan di
Indonesia? Dari beberapa tahun hasil survey yang diselenggarakan oleh majalah
SWA bahwa perusahaan yang dinilai baik adalah yang menggunakan teori Z ini,
terutama untuk perusahaan yang berskala besar. Untuk perusahaan UMKM cenderung
sebagian besar manajemen karyawan masih menerapkan model konvensional. Yakni
kental dengan garis hirarki yang bersifat ketat. Perushaan menengah keatas
sudah memulai menerapkan model manajemen kemitraan (manajemen dan karyawan). Proses
rekrutmen sudah memulai berdasarkan pada kompetensi calon karyawan. Untuk
menseleksi karyawan bertipe teori Z ini dibutuhkan proses yang ekstra ketat.
Terutama ditinjau dari kecerdasan emosional, spiritual, kegigihan dan sosial.
Teori Z
dicetuskan/diciptakan oleh William Ouchi. Teori ini sudah banyak
diimplementasikan / dijalankan pada banyak perusahaan di Amerika Serikat dan
Jepang. Teori Z adalah lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai atau
karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman,
betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan. Dengan
demikian maka karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam
melakukan pekerjaannya.
Lima syarat dan ciri perusahaan yang
menerapkan Teori Z
1. Tanggung
jawab diberikan secara perorangan atau individual.
2. Karyaban
bebas bekerja menggunakan keterampilan yang dimilikinya.
3. Karyawan
dipekerjakan seumur hidup dan jika perusahaan mengalami krisis, maka para
pegawai tidak akan dipecat atau phk.
4.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara konsensus atau secara terbuka.
Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingat keberhasilan
pengimplementasian hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena
mendapat dukungan dari mayoritas pekerja.
5. Promosi
dilakukan perlahan-lahan dari bawah, dan proses evaluasi prestasi dan promosi
dilakukan dengan hari-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para karyawan.
Teori Z lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan meskipun disisi lain para karyawan juga menuntut imbalan yang sesuai dengan pekerjaannya dan timbal balik juga untuk perusahaannya. udah semestinya Perusahaan memandang para karyawan agar lebih layak dalam pekerjaan
BalasHapusApakah ke tiga teori tersebut dapat di bedakan ketika interview?? Apakah kita bisa menggolongkan teori tersebut dengan melihat kepribadian pada masing masing diri seseorang??
BalasHapus