Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Senin, 15 Desember 2014

Baik


Saking susahnya nyari kerjaan, akhirnya seorang lulusan ITB terpaksa menerima tawaran untuk bekerja di Kebun Binatang Ragunan. "Apa boleh buat daripada nganggur, kerja beginian juga bolehlah, yang penting halal!" begitu tekadnya. Maka sejak hari itu sang insinyur muda mulai bekerja sebagai 'monyet monyetan' Sepanjang hari harus betah mengenakan baju monyet, pakai topeng monyet sambil mengunyah pisang atau kacang rebus terus terusan. Dan harus jempalitan selincah mungkin untuk menarik perhatian pengunjung. Pokoknya tak beda dengan monyet asli yang sudah mulai punah. Tak ayal lagi pengunjung Kebon Binatang Ragunan membludak lantaran mau ngeliat si monyet super yang konon tidak hanya lincah dan gesit tetapi juga cerdas, Wong ITB kok... Sayang sekali yang namanya sial itu sulit dielakkan ... dan akhirnya bisa datang juga. Sedang enak enaknya jempalitan, tiba tiba: gedebuk.... Byurrrrrrrrr..........Sang monyet terjatuh ke dalam kandang buaya.
"Waduh, mati aku!" pikiran sebelon dimangsa oleh buaya buaya ganas itu. Tapi ketika mulut buaya terbuka lebar siap menggigit,,,,,, dari dalam terdengar suara berbisik: jangan takut mas..... kami dari UI"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar