Kerendahan hati merupakan satu atribut yang esensial
untuk seorang pemimpin hebat. Bagaimanapun juga, kita tidak akan pernah
berhasil membangun sebuah bisnis apabila kita tidak mau mengakui kesalahan
pribadi dan mengakui bahwa ada kontribusi orang lain dalam kesuksesan kita.
Sebagaimana diungkapkan oleh John Dame, CEO dari Dame
Management Strategies dan Jeffrey Gedmin, CEO dari Legatum Intitute, dalam Harvard
Business Review, kerendahan hati (humility) tidak ada hubungannya
dengan sikap lemah, lembek atau ragu-ragu. Justru kerendahan hati mendorong
loyalitas, membangun dan menopang teamwork yang padu dan produktif, serta dapat
mengurangi turnover karyawan/staff.
Lalu bagaimana cara memunculkan dan menumbuhkan rasa
rendah hati tersebut? Berikut adalah 4 tips dari inc.com:
1. Terbuka terhadap semua ide
Tidak mungkin kita mengetahui segalanya di dunia ini,
tidak semua materi bisa kita kuasai. Itulah mengapa, opini pihak lain itu
diperlukan. “Kita perlu untuk mempercayakan suatu hal pada ahlinya, kepada
orang-orang yang memiliki kualifikasi dan keahlian yang relevan dengan hal
tersebut”, begitu diungkapkan oleh Dame dan Gedmin. Menurut mereka, pemimpin
yang bijak juga tahu kapan saatnya menunda dan mendelegasikan suatu pekerjaan
kepada orang lain. Hanya saja, pemimpin pun harus ingat bahwa ide bagus tidak
selalu yang datang dari para ahli. Maka dari itu, pemimpin yang baik perlu
mendengar dari karyawannya.
2. Jangan membeli produk sendiri
Ketika kita mempromosikan sebuah produk kepada
konsumen, kita akan mengungkapkan sisi positif atau keunggulan dari produk
tersebut. Untuk beberapa hal, skenario tersebut mungkin akan berhasil. Tetapi
ketika kita membicarakan diri sendiri, tentang kapabilitas pribadi, tidak bisa
kita selalu membangga-banggakan kesuksesan pribadi. Menyesap keberhasilan diri
sendiri bisa jadi sangat energizing, tetapi terlalu banyak mengonsumsi itu akan
sangat meracuni. Ini akan membuat visi kita rancu dan merusak
pertimbangan-pertimbangan yang kita pakai.
3. Melayani Karyawan
Salah satu tugas paling krusial seorang leader adalah
membantu karyawan, membimbing mereka dan membuat mereka terus berkembang.
Seorang pemimpin harusnya melayani, bukan mendambakan pelayanan. Dalam banyak
kasus, anggota team akan segera mengenali apakah si leader memang tulus
membantu mereka atau hanya berusaha untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Maka
dari itu, ketulusan melayani adalah sikap yang mutlak harus dimiliki oleh
pemimpin.
4. Belajar dari Einstein
Kerendahan hati akan membuat kita terus dipenuhi
keingintahuan, membuat kita terus bertanya dan mencari alasan untuk hal-hal
yang terjadi. Belajar sendiri merupakan hal yang berkesinambungan dan rasa
ingin tahu akan membawa kita pada ilmu pengetahuan. Kita mungkin tahu banyak
hal tentang bisnis kita, tetapi selalu ada hal lain yang masih bisa kita
pelajari. Seperti kata Albert Einsten, “Saya tidak punya bakat apapun.
Satu-satunya yang saya punya adalah keingintahuan yang besar”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar