Talent Pool
sangatlah menarik untuk dibahas, karena saat ini banyak organisasi berusaha
menerapkan Talent Management yang diyakini dapat mewujudkan sukses yang
berkesinambungan. Istilah talent mengandung aspek yang dikaitkan dengan
evaluasi berdasarkan kesanggupan atau kompetensi seseorang. Hal penting lainnya
adalah adanya prinsip pengembangan.
Landasan
pemikiran yang perlu dipahami dalam talent pool atau talent management
berkaitan dengan tujuan strategis organisasi untuk menjamin kesinambungan
kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Sehingga organisasi kemudian
mengidentifikasi kemampuan apa yang penting untuk mendukung keberhasilan
organisasi secara jangka panjang. Kemudian, dilihat posisi-posisi apa yang
kritikal dalam organisasi yang dituntut untuk memiliki kemampuan atau
kompetensi yang penting tersebut. Posisi kritikal tersebut kemudian harus
didefinisikan dengan jelas peran dan tanggung jawabnya, hasil kinerja yang
diharapkan dan kompetensi yang diperlukan untuk itu semua. Dengan kata lain,
posisi kritikal akan menjadi future leadership positions bagi keberhasilan organisasi.
Setelah potret
ideal yang diharapkan agar dapat sukses itu jelas didefinisikan, maka
selanjutnya organisasi mengidentifikasi orang-orang yang potensial untuk
dikembangkan mengemban peran dan tanggung jawab posisi kritikal tadi. Di
sinilah prinsip evaluasi kesangggupan atau kompetensi diterapkan. Organisasi
dapat membuat matriks evaluasi dengan meng-assess potensi ke depan dan kinerja
masa lalu dari setiap calon. Dari matriks ini kemudian dapat dibuat seleksi
calon atau talent mana yang akan masuk ke dalam talent pool berdasarkan
kriteria tertentu.
Kebutuhan akan
posisi-posisi kritikal dapat dibuat berjenjang untuk memastikan rantai pasokan
dari suatu level ke level yang lebih tinggi dalam organisasi dapat berjalan
lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan terjadi putusnya kader
pemimpin yang akan membawa keberhasilan organisasi. Pipa saluran kepemimpinan
ini dapat dibuat mulai dari level entry manager atau individual
contributor/specialist, middle manager atau key technical expert, key executives/directors,
sampai dengan pucuk pimpinan atau CEO.
Dalam proses
pengembangan dan penyiapan talent tersebut, perlu juga dibuat kriteria seleksi
untuk mengevaluasi secara periodik apakah sang calon masih layak berada dalam
talent pool atau harus keluar. Ini untuk memelihara situasi kondusif kompetisi
dan rangsangan kinerja, dan mengeliminasi calon yang kinerja dan potensinya
menurun dalam perjalanan. Ini juga dapat merangsang orang-orang yang tadinya di
luar talent pool untuk mempunyai peluang masuk ke talent pool jika dia memenuhi
kriteria.
Proses
berikutnya yang penting adalah menyusun dan menyiapkan program pengembangan
khusus bagi calon pemimpin masa depan yang ada dalam talent pool tersebut.
Program ini harus dirancang secara khusus, tidak hanya sekedar program
pelatihan tradisional, tapi juga mencakup hal-hal praktis yang dapat secara
langsung memberikan dampak peningkatan skills dan pembentukan behaviours yang
diharapkan. Program seperti shadowing, project assignment, innovation contest
dan piloting dapat diterapkan untuk mengasah kompetensi sang calon. Jangka
waktu program ini harus disesuaikan dengan timing kebutuhan pengisian
posisi-posisi kritikal yang ada dalam talent pipeline. Sehingga mungkin saja
ada yang perlu dilakukan dengan program fast track, agar kesinambungan
kepemimpinan yang handal di dalam organisasi terjaga dengan baik.
Akhirnya, perlu
juga diperhatikan untuk melakukan evaluasi dari hasil pengembangan talent pool
dengan mengukur dampak program talent management yang ada tersebut terhadap
hasil akhir organisasi. Jikalau tidak meningkatkan hasil akhir organisasi, maka
sudah pasti penerapan talent management tersebut perlu dirancang ulang agar
dapat memberikan high impact bagi organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar