Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Senin, 09 Maret 2015

Fashion di Tempat Kerja: 10 Lampu Merah

Siapa bisa menghindar dari fesyen? Tuntutan untuk berpenampilan baik tidak hanya datang ketika kita hendak bertemu pejabat atau orang penting. Suka atau tidak, penampilan juga minta diperhatikan ketika kita mau berangkat ke tempat kerja.

Pakaian yang kita kenakan mempengaruhi persepsi profesional orang lain pada diri kita. Menurut sebuah survei di Amerika, 80% pekerja mengatakan bahwa busana kerja seseorang menentukan kesan profesionalnya.

Artinya apa? Menggenakan pakaian yang tepat merupakan keharusan jika Anda ingin dihargai di lingkungan kerja. Namun, mengetahui busana seperti apa yang pantas bukanlah perkara yang sangat mudah dalam konteks dunia kerja dewasa ini.

Kolumnis Laura Morsch memberi rambu-rambu mengenai model-model penampilan yang umumnya dianggap tidak pantas untuk kerja.

1. Baju yang tidak sesuai ukuran. Mengenakan baju yang terlalu ketat biasanya akan dinilai “mengundang”. Tapi, baju yang kedodoran juga tidak baik karena akan membuat Anda tampak awut-awutan dan tidak profesional. Saran: pergilah ke tukang jahit yang bagus, sebab membeli baju-jadi di toko sering tidak cocok.

2. Memakai parfum berlebihan. Anda tidak ingin, bukan, rekan-rekan atau klien Anda lebih dulu mencium bau Anda sebelum melihat Anda muncul di depan mata mereka? Saran: jangan menyemprotkan parfum secara langsung ke tubuh Anda, melainkan melaui tangan terlebih dahulu agar lebih terkontrol.

3. Celana pendek atau rok yang terlalu pendek. Terlalu banyak memperlihatkan bagian kaki bukanlah sikap seorang profesional yang baik. Ini berlalu untuk pria maupun wanita. Saran: sudah jelas bahwa kaum pria sebaiknya memakai celana panjang. Bagi kaum wanita, jika memang harus memakai celana pendek atau rok, pilih yang panjangnya menutupi lutut.

4. Gaya rambut yang berlebihan. Tak perlu penjelasan lagi, gaya rambut yang terlalu modis jelas bukan pada tempatnya dalam pembicaraan ini.

5. Jins belel. Dalam pergaulan sehari-hari di luar, jins belel menjadi favorit. Tapi, di tempat kerja termasuk tidak pantas. Kecuali, pada hari Sabtu yang mestinya libur dan Anda harus masuk karena ada pekerjaan yang perlu diselesaikan. Saran: ketika Anda memakai jins untuk bekerja, pastikan bukan yang sudah belel.

6. Belahan dada. Baju atau gaun tertentu dengan belahan dada yang rendah bukanlah pilihan yang tepat untuk kelangsungan karir Anda. Saran: jangan memakai sesuatu dengan potongan rendah pada bagian leher.

7. Tank top. Anda sudah tahu jawabannya, mengapa barang yang satu ini haram dipakai ke kantor. Tapi, mungkin hari itu Anda janjian bertemu teman usai jam kerja. Baiklah, lapisi tank top Anda dengan sesuatu yang lain selama bekerja.

8. Aneka perhiasan yang mencolok. Itu hanya cocok untuk pergi ke bar atau clubbing. Saran: pakaialah seperlunya, sewajarnya.

9. Kostum olahraga. Bahkan jika Anda bekerja di kantor-kantor yang santai dan kasual, celana yoga, baju senam dan sepatu lari akan membuat Anda tampak buruk. Saran: jika Anda senam dulu sebelum ke kantor, bawalah baju ganti.

10. Sepatu hak super-tinggi. Sepatu seperti itu terlalu seksi untuk ke kantor, selain tentu saja juga tidak praktis. Saran: jika Anda tergolong pendek sehingga kurang pe-de jika memakai sepatu tanpa hak, pilih yang ukuran haknya sekitar 2-3 inci saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar