Daftar beberapa KPI (Key Performance Indicator, atau ukuran keberhasilan) yang relevan untuk departemen HR dan GA. Berikut adalah Unit Pengukurannya:
2. Jumlah profit per karyawan
(baik karyawan permanen ataupun kontrak). Digunakan untuk mengukur
produktivitas karyawanà Rupiah
3. Jumlah biaya pegawai sebagai
persentase dari total biaya operasià Rupiah
4. Persentase karyawan yang
melakukan proses developmental coaching pasca kegiatan pelatihanà %
5. Jumlah on the job training
yang diselenggarakan dalam kurun waktu tertentuàAngka
6. Jumlah modul pelatihan yang diselesaikanà Angka
6. Jumlah modul pelatihan yang diselesaikanà Angka
7. Persentase karyawan yang telah
menyusun Rencana Pengembangan Individual sesuai dengan pedomanà %
8. Persentase usulan manajemen
yang disepakati dalam perumusan KKBà %
9. Frekuensi keluhan karyawan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh departemen HRDà Angka
10. GETO atau Good Employee Turn
Over atau jumlah “karyawan yang berkinerja baik” yang keluar dalam setahun.
Jika yang keluar karyawan yang memble kinerjanya ya tidak apa-apa, malah justru
lebih baikà Angka
11. Rata-rata level kompetensi
karyawan (dilakukan melalui proses asessmen kompetensi)à Level
12. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses rekrutmen guna mengisi posisi yang kosong (vacant)à Hari
12. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses rekrutmen guna mengisi posisi yang kosong (vacant)à Hari
13. Indeks kepuasan karyawan
(employee satisfaction level)à Indeks/Skala Kepuasan
14. Persentase jumlah karyawan
yang memiliki TOEFL di atas 450à %
15. Jumlah jam pelatihan per
karyawan per tahunà Angka
16. Return on Investment Kegiatan
Pelatihanà %
Proses penyusunan HR scorecard sendiri mesti diawali dengan review terhadap strategi bisnis perusahaan (strategi ini biasanya ditampilkan dalam bentuk dokumen corporate strategic planning, atau jika perusahaan tersebut telah memakai balanced scorecard, maka dokumen itu tertampil dalam bentuk corporate performance scorecard). Review terhadap strategi bisnis ini perlu dilakukan agar terdapat alignment (keselarasan) antara strategi perusahaan dengan strategi divisi/departemen SDM. Dari review ini, kita akan dapat melihat apa yang perlu dilakukan oleh departemen SDM untuk memberikan kontribusi terhadap pencapaiaan strategi perusahaan. Juga, tindakan strategis apa yang mesti diusung oleh departemen SDM untuk mampu memberikan real value added bagi kinerja perusahaan.
Setelah melakukan review terhadap strategi bisnis perusahaan, maka langkah berikutnya adalah melakukan asesmen terhadap proses-proses kunci dalam departemen SDM. Dari asesmen ini, pihak pengelola departemen SDM dapat melihat apa-apa saja yang masih terus disempurnakan berkaitan dengan fungsi utamanya. Dari sini, pihak pengelola juga dapat menyusun inisiatif-inisiatif strategi apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kinerja SDM secara keseluruhan.
Hasil dari review terhadap strategis bisnis, dan juga hasil asemen atas proses kunci departemen SDM selanjutnya mesti digunakan sebagai dasar penyusunan sasaran-sasaran strategis yang akan dipetakan dalam HR Scorecard. Demikianlah, setelah sejumlah sasaran strategis terpetakan dalam empat perspektif, maka setiap sasaran ini kemudian disertai dengan KPI (key performance indicators) yang relevan (daftar KPI yang saya berikan diatas bisa dimanfaatkan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar