Organisasi
yang adaptif didukung oleh SDM dengan kadar change DNA yang tinggi. Change DNA
pertama-tama harus diukur kadarnya (cek kadar OCEAN). Sifat dan perilaku
manusia tersimpan dalam bentuk kode-kode (Change DNA) yang disingkat OCEAN (Openess to Experience, Consciousness,
Extroverts, Agreeableness, Neuroticism). Untuk menghidupkan kadar Change DNA, perlu dilakukan re orientas
OCEAN. Ada dua bagian yang perlu di Re-Code, yaitu manusia sebagai individu
(Re-Code Individu) dan organisasi yang menjadi rumahnya (Re-Code Organisasi).
Manusia bergerak karena pemimpinnya, maka change DNA pemimpin perlu di kode
ulang (Re-Code The Leader).organisasi
tidak hanya perlu di Re-Code desinnya saja (struktur, nuansa, linkages,
boundary), melainkan juga kelompok-kelompok besarnya. Kelompok besar itu
dibentuk melalui jaringa-jaringan yang disebut “The Critical Mass” (Re-code
The Critical Mass). Merekut Change agents secara konvensional kurang
efektif. Pusat pengkodean ulang perilaku-perilaku itu adalah cara berpikir yang
menentukan cara bekerja. Ini adalah saatnya melakukan Re-Code Pikiran, dari
hubungan yang berfokus pada kesalahan (problem based) dan pasif (you tell them), menjadi lebih produktif
dan berorientasi pemecahan masalah (solution
based) dan aktif (we ask them, they
tell us). Jalankan berulang-ulang, maka terbentuklah keindahan manusia pada
organisasi baru yang cerdas.
Banyak masalah
yang kita hadapi di abad 21 ini. Dunia sudah berubah, tunutan-tuntutan baru
bermunculan, organisasi dan penmpilan sudah kita ubah. Tapi manusianay belum.
Ketika pikiran para pemenang di abad ini seudah jauh didepan, pikiran-pikiran
sebagian besar orang kita masih dimasa lalu. Banyak orang menyatakan “dari dulu
kita sudah begini, mau diapakan lagi?” seakan-akan ada faktor keturunan,
semacam genetika yang terkode dalam DNA perilaku orang perorang yang terkunci disana. Ketika
kita membawa generasi baru atau orang-orang baru sebagai change agent, yang
tujuannya mengubah, ternyata mereka malah larut menjadi sama dengan orang-orang
lama. Salah satu cara memperbaiki DNA Organisasi adalah dengan memasukkan
darah-drah segar baru. Darah-darah segar itu dapat berupa manajer-manajer baru
atau anak-anak muda yang masih segar. Kita harapkan agar mereka mampu menjadi
katalis untuk memberi warna baru. Kita seleksi mereka dengan ketat dan kita
berikan mereka career track yang cepat. Waktupun berlalu dan semua berjalan
seperti yang kita harapkan. Tetapi lewat setahun, masa bulan madu berakhir sudah.
Orang-orang baru sudah tidak menjadi baru lagi. Kemungkinannya pun tinggal dua,
yaitu mereka mulai punya banyak musuh, atau telah larut menjadi sama dengan DNA
mayoritas organisasi. Mengapa demikian? Alam mengajarkan bahwa persaingan
mengakibatkan terjadinya evolusi. Kompetisi bisa membuat kita berubah, tetapi
mengapa kompetisi disini lebih banyak mematikan daripada menghidupkan?
Kompetisi dalam bidang bisnis juga terbukti telah melahirkan spesies baru yang
sama sekali tidak dikenal orang-orang lam. Spesies baru itu diciptakan justru
oleh mereka yang tidak berpengalaman. Dalam tiap transisi evolutif itu kita
punya kecenderungan menyangkal. Ada semacam grief cycle (siklus kesedihan),
mulai dari menyangkal, marah, frustasi, negosiasi, dampai pada pasrah dan menerima.
Mampu atau tidaknya organisasi berubah tentu disebabkan oleh banyak faktor
seperti yang sudah dijelskan dibagian depan bab ini. Tetapi untuk mampu
memiliki visi atau menafsirkan Visi sehingga seseorang mampu melakukan
perubahan: atau terlibat pada sebuah proses perubahan; atau terlibat pada
sebuah proses perubahan yang digagas orang lain (pemimpin) ditentukan oleh
kepribadian yang bersangkutan. Kerpibadian ini adakalanya baru terbentuk bila
ia bertemu dengan kondisi alam yang memungkinkan. Seperti namanya, re-code
berarti menyusun kembali kode-kode sandi informasi yang berada pada
molekul-molekul pembentuk sebuah organisasi.
Tokoh-tokoh besar yang menciptakan
pembaharuan ternyata memiliki karakter-karakter tertentu, yang kita sebut
Change DNA. Mereka memiliki kadar OCEAN yang tinggi dan memiliki pola pikir
yang berbeda dengan rata-rata manajer biasa, yang hanya menjaga sistem dan
aturan-aturan yang ada. Mereka bahkan dengan berani melanggar aturan-aturan
yang ada dan belakangan terbukti aturan-aturannyalah yang benar dan menjadi
standard baru. Orang-orang lama menjegal mrereka daengan mengatakan tak
bermoral karena melanggar aturan. Menurut catatan DNA, setiap tets darah
manusia menyimpan catatan sejarah dan perilaku manusia. Change DNA mencerminkan apakah kita siap berubah atau tidak. DNA memang
tidak bisa berubah, tetapi manusia dengan Change DNA yang tinggi sekalipun bisa
menjadi kerdil, kalau terbelenggu oleh pikiran-pikiran yang tidak sehat,
aturan-aturan bodoh dan organisasi yang desainnya tidak sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar