Pertanyaan ini menjadi penting untuk direnungkan karena kebanyakan karyawan
dan calon karyawan yang pernah di interview tidak bisa menjawab dengan pasti
mengenai bakat apa saja yang mereka miliki. Mungkin kondisi ini terjadi karena
semenjak lahir mereka senantiasa didominasi oleh para orang tua yang cenderung
menekankan keinginan mereka kepada anak-anaknya.
Orang tua di Indonesia sudah banyak yang menyadari bahwa kesuksesan
seseorang sangat dipengaruhi oleh bakat alaminya, sehingga mereka mulai mencari
kursus-kursus yang bisa mengoptimalkan bakat alami anak-anak mereka. Televisi
Indonesia juga sudah banyak menyiarkan acara perlombaan ketrampilan bakat,
seperti Akademi Fantasi Indonesia, Indonesian Idol, Star Dut, Idola Cilik,
Multitalent Be A Star, Dai Cilik dan lain-lain. Dalam acara-acara tersebut
sering terdengar komentar dari para dewan juri yang mengatakan “Optimalkan
Bakat Kita”.
Kenali Bakat
Alami Kita
Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan bakat ? Bakat yang juga disebut
sebagai talenta adalah pola pikir, perasaan, dan prilaku yang secara alami
dapat terlihat pada diri seseorang. Kalau Kita bisa melakukan sesuatu maka Kita
dikatakan punya kemampuan, namun bakat akan memperlihatkan sebaik dan sesering
apa Kita melakukan sesuatu tersebut.
Menurut Howard Garner,
yaitu seorang pendidik di Harvard University, Amerika, bakat dibagi dalam
delapan kategori Multiple Intelligences, yaitu :
a. Kecerdasan Berbahasa (Linguistic Intelligence).
b. Kecerdasan Logika (Logical Intelligence).
c. Kecerdasan Ruang (Spatial Intelligence).
d. Kecerdasan Musik (Musical Intelligence).
e. Kecerdasan Tubuh-Kinestetik (Bodily-Kinesthetic
Intelligence).
f. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal
Intelligence).
g. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal
Intelligence).
h. Kecerdasan Natural (Natural Intelligence).
Kondisi-kondisi berikut ini akan
membantu Kita untuk mengenali bakat yang Kita miliki, yaitu :
1. Memiliki hasrat.
Ketika Kita melihat, mendengar
atau menerima ajakan dari seseorang untuk mengerjakan suatu aktivitas, Kita
merasa memiliki hasrat yang kuat untuk mengerjakannya. Kita juga begitu asyik
pada saat mengerjakannya sehingga Kita masih berusaha mengulur-ulur waktu
ketika saatnya untuk istirahat. Apabila Kita merasakan seperti itu, bisa jadi
bahwa kegiatan tersebut adalah salah satu dari bakat alami Kita.
2. Kemampuan menguasai.
Apabila ada pekerjaan yang baru
diperkenalkan pada Kita, sepertinya Kita tidak susah untuk mempelajarinya,
bahkan Kita bisa melewati langkah-langkah yang belum diajarkan. Kita bisa
menguasai pekerjaan tersebut dengan cepat dibandingkan dengan pekerjaan yang
lain. Kelihatannya Kita berbakat dalam pekerjaan tersebut.
3. Merasa puas.
Ketika mengerjakan pekerjaan
tersebut, Kita tidak saja hanya merasa senang tetapi juga merasa puas dengan
hasil yang Kita peroleh.
4. Pendapat orang lain.
Menurut orang lain, Kita memiliki
bakat dengan kegiatan yang sedang Kita kerjakan. Tentu saja orang lain tersebut
adalah orang yang Kita percaya bahwa mereka memberikan penilaian yang jujur.
Kondisi-kondisi tersebut menuntut Kita untuk melakukan sesuatu aktivitas,
dengan demikian Kita dapat mengetahui apakah Kita memiliki hasrat, terlihat
lebih cepat menguasai, merasa puas dan mengetahui kesan orang lain pada saat Kita
melakukannya. Jadi apabila Kita belum juga mengenali bakat alami Kita,
kerjakanlah hal-hal yang baru yang selama ini belum pernah Kita kerjakan.
Cari Peluang
untuk Mengembangkan Bakat Kita
Setelah Kita benar-benar mengerti bakat yang Kita miliki, cobalah menemukan
peluang untuk mengembangkan atau mengoptimalkannya di tempat Kita bekerja saat
ini. Peluang bukanlah hanya posisi atau jabatan yang kosong yang diumumkan di
kolom iklan atau di papan pengumuman, tetapi juga sesuatu yang Kita lihat bahwa
bakat dan keahlian Kita dibutuhkan disana. Mungkin pimpinan Kita tidak mengenal
bakat yang Kita miliki sehingga dia tidak bisa menempatkan pekerjaan atau
posisi yang tepat bagi Kita, tapi sesungguhnya Kita mengetahuinya. Oleh karena
itu carilah atau ciptakanlah peluang agar Kita bisa menempati suatu posisi
dimana Kita bisa mengembangkan bakat alami Kita disana.
Mungkin Kita seorang karyawan yang saat ini bekerja di bagian produksi tetapi
Kita memiliki bakat di bidang lukis-melukis. Atau Kita bekerja di bagian engineering yang memiliki bakat menyanyi
atau berbicara dalam banyak bahasa. Atau Kita karyawan yang bekerja sebagai
tenaga penjual namun Kita memiliki bakat di bidang hitung-menghitung atau apa
saja bakat Kita. Saya katakan sayang sekali kalau Kita membiarkan bakat
tersebut hanya sekedar bakat tanpa ada usaha untuk mengembangkan dan
mengoptimalkannya. Sediakanlah waktu Kita sejenak untuk melihat peluang untuk
mengembangkan bakat Kita dimanapun Kita bekerja.
Jadikan Bakat
menjadi Kekuatan
Segera setelah Kita mengenali bakat alami Kita dan telah menemukan peluang
dimana Kita bisa mengembangkannya, maka selanjutnya adalah mengoptimalkannya
supaya menjadi suatu kekuatan bagi Kita. Kita membutuhkan pengetahuan tambahan
dan latihan-latihan untuk menjadikan bakat yang Kita miliki menjadi suatu
kekuatan (strength) Kita yang luar
biasa untuk mencapai puncak karier Kita.
Setelah Kita
sudah memiliki kekuatan di bidang tertentu, bukan berarti sudah tidak ada lagi
bakat tersembunyi lain didalam diri Kita yang menunggu untuk ditemukan. Memang Kita
tidak bisa unggul dalam segala hal, tetapi Kita bisa mengoptimalkan bakat-bakat
alami Kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar