Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Selasa, 19 Mei 2015

Mengungkapkan ‘ketidaklengkapan’ Anda

Perlu diketahui bahwa pemimpin tidaklah sempurna – kuncinya adalah bagaimana mereka mampu merampungkan pekerjaan terselesaikan padahal mereka memiliki keterbatasan. Pemikiran masa kini bahkan mengisyaratkan bahwa pengungkapan ‘ketidaklengkapan’ diri dapat menjadi kekuatan yang positif. Pemimpin yang mengungkapkan bahwa mereka kadang-kadang tidak tepat waktu atau pada dasarnya cenderung tertutup, memperlihatkan ketidaksempurnaan dalam diri mereka yang berkata ‘Pada dasarnya saya sama dengan Anda’. Dengan melakukan hal ini, seorang pemimpin juga melibatkan orang lain dengan membantu mereka mengatasi kekurangan tersebut, yang dapat membantu membangun kerja tim yang baik.
Ujian sesungguhnya bagi kepemimpinan tidak terlalu didasarkan pada seberapa banyak yang kita ketahui, tetapi pada perilaku kita ketika kita tidak tahu apa yang harus dilakukan.

George Shapiro


Jadi apa yang dapat kita simpulkan tentang kepemimpinan sejauh ini? Secara singkat:
  • Semua orang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin – kalau mau. .
  • Kepemimpinan dapat dipelajari.
  • Kebanyakan pemimpin dibentuk, bukan terlahir.
  • Kepemimpinan merupakan proses, bukan posisi.
  • Pemimpin tidak sempurna, mereka bukan jenius – mereka sama seperti Anda.
  • Pemimpin membangun hubungan.
  • Anda tidak dapat memimpin sendirian, harus ada orang yang bersedia untuk dipimpin oleh Anda – para pengikut.
  • Pemimpin memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi.
  • Anda perlu mengenali gaya kepemimpinan Anda sendiri.
  • Pemimpin tidak pernah berhenti belajar dan tumbuh. 

  • Bahan acuan
    1. Hodgson, Phil; White, Randall (2001), Relax it’s only uncertainty, Financial Times/Prentice Hall.
    2. Kouzes Jim; Posner, Barry (2002), The leadership challenge, Jossey Bass.
    3. Schoel, Jim; Stratton, Mike (1990), In Gold Nuggets: readings for experiential education, Kendall/Hunt Publishing Company.
    4. Taylor, David (2002), The Naked Leader: the true paths to success are finally revealed, Capstone.
    5. Redding, John (2001), The Radical Team Handbook: Harnessing the Power of Team Learning for Breakthrough Results, Jossey Bass.
    6. Kotter, John P. (2001), What leaders really do, Harvard Business Review, Special Issue, Breakthrough Leadership, December.
    7. Goffee, Robert; Jones, Gareth (2001), Followership: It's Personal, Too, Harvard Business Review, December, p148.
    8. Hughes, Richard; Ginnett, Robert; Curphy, Gordon (2001), Leadership: Enhancing the Lessons of Experience, McGraw Hill.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar