The Wolf of
Wall Street adalah film Hollywood yang dirilis
pada tahun 2013 dan dibintangi oleh Leonardo Di Caprio, serta disutradarai oleh
Martin Scorsese. Film ini diangkat dari kisah nyata kehidupan Jordan Belfort,
seorang motivator yang dulunya adalah pialang saham, mulai dari saat ia
merintis karir sampai ia menemukan kejatuhan akibat sepak terjangnya.
The Wolf of Wallstreet telah menyabet sejumlah piala Oscar pada perhelatan Academy Awards
tahun lalu. Selain menarik untuk ditonton, The Wolf of Wall Street juga memiliki beberapa pelajaran menarik yang bisa diterapkan oleh
para job seeker yang sedang mencari lowongan kerja. Apa sajakah itu?
Take Action!
Mengutip
kata-kata Jordan Belfort dalam film, “If you want to be rich, you have to
program your mind to be rich.”
Sukses
adalah kombinasi antara mentalitas, perilaku, dan skill-mu. Kamu bisa berangan-angan, menetapkan target, dan membuat perencanaan
sejauh mungkin. Tetapi ingat, semua itu tidak akan terjadi jika kamu tidak bertindak secara nyata untuk merealisasikannya. Garis
batas antara sukses dan gagal ditentukan oleh apa yang kamu lakukan, bukan yang
kamu katakan. Mulai dengan menetapkan target yang realistis, kemudian gunakan
waktumu untuk mempertajam skill,
memperkaya pengalaman, dan tiada henti belajar untuk mencapai keinginanmu.
Jagalah Penampilan
Dalam
mencari lowongan kerja, khususnya jika kamu telah sampai tahap wawancara
kerja, prinsip “jangan nilai buku dari
sampulnya” tidak berlaku. Kamu mungkin pintar, cerdas, cemerlang, tetapi
bagaimana kamu dapat meyakinkan pewawancara jika kamu tidak rapi dan kelihatan
tidak mampu mengurus diri sendiri? Mereka yang datang dengan tampilan rapi,
pintar, dan berkelas akan jadi pilihan utama karena para pewawancara mengingat
penampilan profesional mereka.
Biarkan Kegagalan Memotivasimu
Tidak ada
motivasi yang lebih hebat daripada kegagalaan, karena kegagalan membuatmu paham
bagaimana rasanya terkalahkan dan membuatmu benar-benar ingin mencecap
kemenangan. Kegagalan adalah obat paling manjur yang mampu membuka pikiranmu
terhadap hal-hal yang tidak kamu miliki dan membakar semangatmu untuk terus
bekerja keras.
Di dalam
film, bisnis pertama Jordan Belfort adalah menjual ikan dan seafood. Bisnisnya gagal total, tetapi hal tersebut tidak membuatnya mengejar
kesuksesan di bidang lain. Jangan anggap kegagalan sebagai tanda untuk
berhenti. Anggap saja kegagalan adalah sebuah pohon tumbang di tengah jalan
yang memaksamu untuk putar balik. Perjalananmu menuju kesuksesan mungkin lebih
lama, namun yakinlah dengan kerja keras, kamu akan sampai di sana.
Berpikir Layaknya Serigala
Di dalam
film dikatakan bahwa hidup tidaklah adil dan semakin cepat kamu menyadari hal
ini, maka akan semakin baik. Kesempatan terbaik dalam dunia kerja tidak selalu diperuntukkan bagi yang terpintar dan terkompeten.
Kesempatan bekerja ini menunggu untuk disambar kandidat-kandidat paling lapar
dan cerdik. Kamu harus menjadi serigala yang pintar, cerdik, dan selalu
menunggu kesempatan-kesempatan baru.
Menjadi
serigala sama sekali bukan hal yang buruk. Jika kamu tidak mengambil kesempatan
bagus di depan mata, maka seseorang akan menyambarnya. Mengapa ragu dan menunggu,
jika kamu bisa mendapatkan yang terbaik? Tetapi, yang membedakan kita dari
serigala sesungguhnya adalah kemampuan untuk berpikir. Pelajari dari film juga,
bagaimana kesuksesan tiada artinya jika diperoleh dengan cara tidak jujur dan
kotor. Jadi, tetap gunakan akal sehat dan hati nurani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar