1. Menaruh meeting personal di Kalendar
Setiap atasan
menghimbau saya untuk melakukan meeting personal yang dijadwalkan dengan setiap
bawahan. Meskipun dengan saran itu, saya selalu menundanya, lebih memilih
mengadakan meeting ketika sangat diperlukan (ketika ada seseorang yang sudah
sering melakukan kesalahan). Saya tidak berpikir kalau itu penting untuk
bawahan saya — saya berkeliling dan bicara dengan mereka setiap hari, jadi
mengapa harus membatasi pembicaraan kami hanya sebatas di dalam kantor.
Tetapi, sebenarnya
berbicara secara pribadi adalah kesempatan anda untuk memberikan saran yang
serius (dimana tidak sering terjadi ketika anda berbicara seperti biasa), dan
memberikan bawahan anda kesempatan untuk membicarakan tentang hal yang mereka
pikirkan — seperti potensi naik pangkat, konflik dalam kelompok atau bahkan
sesuatu tentang gaya manajemen anda yang membuat pekerjaan mereka seakan-akan
berat.
Ketika saya memutuskan kalau saya membutuhkan
dorongan dalam manajemen saya, saya mengirim surat undangan untuk setiap
bawahan saya, dengan sungguh-sungguh menetapkan meeting personal setiap 2
minggu. Dengan cara ini, mereka dapat bersiap dan sedikit kesempatan saya untuk
berkata “Oh, kita bisa bertemu minggu depan”, dimana akan terjadi kalau saya
melanjutkan untuk menjadwalkan mereka kapanpun saya suka.
Ada juga peluang
bagus kalau bawahan anda tidak mengeluarkan perasaan mereka yang paling dalam
di meeting pertama — dan faktanya, mereka mungkin merasa sedikit aneh. Tapi,
jika anda melanjutkan untuk bertemu secara rutin dan membuktikan kalau anda
berkomitmen untuk tetap berkomunikasi, anda akhirnya akan membangun ikatan yang
membantu anda dan tim anda untuk memiliki kesamaan. Anda akan mengetahui
bawahan anda di level personal dan profesional dan anda dapat membaca lebih
baik situasi tentang mereka.
2. Berhenti menambal
Ketika saya melihat
gaya manajemen saya, saya terpaksa mengakui kalau saya lebih memilih jalan yang
mudah. Bukan mengidentifikasi akar masalah performa dan membantu bawahan
melewati itu, saya hanya menambal di situ — dengan mengambil pekerjaan mereka
yang sangat sulit untuk dikerjakan dan membagikan ke seseorang yang lebih ahli
dari perkerjaan tersebut. Saya tidak membantu mengembangkan bawahan saya; saya
malah mengabaikan permasalahan dan menggunakan cara cepat.
Jika anda mencari
cara untuk mengubah performa manajemen, inilah saatnya untuk menghadapi bawahan
anda dan isu mereka (baik dan buruk).
Di kasus saya, itu
berarti menyediakan pelatihan dan pembinaan individual jika saya menemukan
bawahan yang tidak menyelesaikan tugas dengan benar. Ya, hal itu akan lebih
menghemat waktu jika menyerahkannya ke anggota tim lain, tapi dengan mengambil
waktu untuk duduk bersama dengan bawahan untuk melakukan pembinaan, saya lebih
bisa meningkatkan kemampuan tim secara keseluruhan. Dan itu membantu kami untuk
mencapai lebih jauh lagi.
Bersamaan dengan
itu, tidak cukup jika anda bergantung pada gaji karyawan sebagai hadiah atas
pekerjaan yang bagus. Jika pengakuan pribadi telah dikesampingkan (bagi saya,
saya lebih memilih mengatakan “kerja yang bagus.” di dalam tim meeting),
mulailah memuji anggota tim anda. Entah anda mengirim email ke bawahan anda,
memanggilnya untuk berbicara empat mata, atau mengakui kerja mereka di depan
yang lain, sangatlah penting membuat mereka merasa dihargai. Dan jika ini bukan
prioritas anda, jadikanlah.
3. Bantu bawahan anda Mempercayai anda
Sebagai manager,
anda punya permintaan yang datang ke anda dari segala arah. Atasan anda terus
menerus memberi goal baru kepada anda, menanyakan kenapa anda tidak mencapai
jumlah yang diperkirakan, dan memberi tekanan agar tim anda termotivasi. Dari
bawahan anda, anda akan mendapat permintaan untuk pelatihan tambahan, mengeluh
tentang pekerjaan yang terlalu banyak, dan, ide anda yang belum mendapat waktu
saat itu.
Saat saya ada di
situasi ini. saya lebih memilih biarkan tekanan atasan yang menjadi kegiatan
sehari-hari, mengesampingkan permintaan bawahan saya. Jadi, mereka tidak dapat
pelatihan yang mereka inginkan, pekerjaan mereka tetap berlebihan (atau
kebosanan-mendekati kosong), dan ide mereka ada di daftar pertimbangan yang
tidak pernah saya pertimbangkan.
Sebenarnya, tidak
akan mudah untuk membuat seimbang 50/50 antara jumlah waktu dan perhatian yang
anda berikan ke bawahan anda dengan manajemen anda. Dan sekali lagi, haruskah
terbagi jadi sama besar? Sejujurnya, sayapun tidak tahu — tapi, saya tahu itu
bagian dari pekerjaan saya untuk mendukung tim saya. Dan itu berarti
menyediakan mereka dengan apa yang mereka butuhkan untuk menjadi sukses,
menekankan ide mereka hingga selesai. (atau setidaknya mempertimbangkannya),
dan membantu mereka sebisa mungkin,
Kuncinya?
Menindaklanjuti, prioritas, dan kejujuran. Kapanpun bawahan anda membuat
permintaan atau menanyakan bantuan yang tidak bisa langsung diberikan,
tulislah. Lalu, sediakan waktu untuk mengurutkan dan mulai menyelesaikan
permintaan itu, Baik itu berarti mendapatkan jam latihan ekstra yang sudah
diterima atau mempresentasikan ide baru ke atasan anda. Yang paling penting,
apapun hasilnya, balikkan lagi ke bawahan anda dan biar mereka tahu apa yang
terjadi — jikapun anda membiarkan mereka tahu ketika ide tersebut dibiarkan
sementara waktu (atau hanya tidak akan diimplementasikan).
Ketika anda
bertindak sesuai kata-kata anda, anda akan menunjukkan kepada bawahan anda
bahwa tidak hanya ada anda di sisi mereka, tapi mereka bisa mempercayai anda
untuk membantu mereka sebisa anda.
Bersiaplah: bawahan
anda mungkin menjadi sedikit ragu dengan perubahan yang telah terjadi kepada
anda. Jika anda tidak diperhatikan dan tim yang berfokus ke manager di masa
lalu, mereka mungkin tidak mempercayai anda 100% langsung. Berita baiknya,
langkah-langkah ini akan menaruh anda kembali ke jalan yang benar tidak hanya
untuk meningkatkan kemampuan manajemen anda, tapi untuk membantu tim secara
keseluruhan menjadi sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar