Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Selasa, 09 Desember 2014

7 Tanda Anda Stuck dalam Pekerjaan


Pernahkah Anda merasa stuck dengan pekerjaan Anda? Jika ya, maka hal ini merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap orang. Namun terdapat beberapa kesalahan yang menyebabkan Anda merasa stuck dengan pekerjaan Anda. Apa saja hal itu? TheMuse.com memberikan pemaparannya bagi Anda.

1. Mengambil suatu pekerjaan hanya karena uangnya
Gaji yang tinggi untuk suatu posisi mungkin sangat menggoda Anda. Tanpa pikir panjang Anda langsung mengambil pekerjaan tersebut. Lalu tidak lama kemudian Anda merasa tidak senang saat menjalankan pekerjaan tersebut. Misalnya, Anda mengambil pekerjaan sebagai konsultan hanya karena bayarannya tinggi, namun Anda tidak dapat menyeimbangkan antara karir dengan hidup Anda. Lalu, bagaimana cara bijak untuk menghadapinya? Bonnie Diamond, konsultan karir di Right Management, menyarankan Anda untuk membuat rencana untuk keluar, budget dan timeline.

“Mungkin Anda bisa berkata pada diri Anda sendiri bahwa ’Saya akan bekerja keras dalam pekerjaan ini untuk dua tahun ke depan dan menyimpan gaji saya untuk mencari karir lain yang membuat saya lebih puas secara pribadi’’” Namun perlu Anda ketahui bahwa jika Anda tetap bertahan pada pekerjaan tersebut, Anda perlu membuka pikiran Anda.

“Cobalah untuk memperhatikan lingkungan kantor Anda, cari tahu project apa saja yang mereka miliki, mungkin di antaranya ada yang cocok untuk Anda,” tambah Victoria Crispo, selaku managing partner & career coach di Career Service USA.


2. Mengambil pekerjaan tanpa memahami pekerjaan tersebut
Anda perlu memahami betul apa yang Anda kerjakan. Salah satu caranya dengan bertanya pada supervisor Anda. “Tanyakan padanya mengapa Anda direkrut, kemampuan apa yang Anda miliki dan apa yang Anda rasakan saat menjalankan pekerjaan ini,” ungkap Crispo. Selain itu perlu Anda ingat bahwa sekali Anda mendapatkan kesempatan untuk interview, artinya itu adalah kesempatan Anda untuk meng-interview perusahaan yang akan Anda masuki, sama halnya mereka meng-interview diri Anda.

3. Terlalu nyaman pada suatu posisi pekerjaan
Terlalu nyaman pada suatu pekerjaan merupakan salah satu tanda bahwa Anda stuck dengan pekerjaan Anda. Anda perlu untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan Anda. Anda perlu menunjukan apa yang Anda miliki. Tunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan lebih dari yang orang lain lihat. Jika Anda memiliki ketertarikan dalam event planning namun tidak pernah terjun langsung ke lapangan, mungkin ini saatnya Anda mulai untuk terjun bersama rekan Anda. Selain itu, memulai dari hobi atau ketertarikan Anda pada hal lain akan memberikan warna pada pekerjaan Anda.

4. Bekerja dalam peran yang spesifik dan dalam bidang yang cukup sempit
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam bekerja di bidang yang spesifik. “Dalam survey online, jika seseorang memiliki kemampuan yang cukup spesifik, hal tersebut dapat membuat dirinya lebih mudah direkrut,” ungkap Diamond. Namun semakin canggihnya teknologi maka hal ini membuat kemampuan spesifik Anda semakin menyempit karena bidangnya juga ikut menyempit. Positifnya Anda, Anda bisa mengambil keuntungan dari kemampuan spesifik Anda dan meminta bantuan dari teman dan keluarga Anda. “Jika Anda sudah berada dalam suatu karir cukup lama, mungkin tanpa Anda sadari Anda sangat baik dalam bidang itu,” tambah Crispo.

5. Skill Anda semakin ketinggalan zaman
Jika Anda merasa tidak berkembang pada posisi Anda pada saat ini, maka ini saatnya Anda untuk meng-upgrade kemampuan Anda. Anda bisa mulai bertanya pada atasan Anda mengenai kesempatan training and development, selain itu jangan lupa jelaskan apa keuntungan yang di dapat bagi perusahaan. Berikanlah argumen yang baik mengapa hal itu penting bagi diri Anda untuk meningkatkan kemampuan Anda. Hal ini dapat memberikan investasi tidak hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk diri Anda.

6. Takut untuk mencoba hal baru
Seringkali seseorang stuck dalam suatu pekerjaan karena terlalu takut untuk membuat perubahan. Anda perlu merubah pola pikir Anda mengenai hal ini. Cobalah untuk mencoba hal baru, mengambil project baru, dan melakukan hal yang selama ini Anda tolak. Keluarlah dari comfort zone Anda dan rasakan perubahannya.

7. Anda mulai melupakan nilai-nilai dan hal yang penting bagi Anda
Dalam membangun karir yang panjang sering kali kita menjadi terlalu sibuk dan melupakan hal-hal yang benar-benar berharga bagi kita. Kembalilah pada pertanyaan-pertanyaan awal seperti apa yang penting bagi Anda, apa yang tidak bisa Anda terima, apa hal yang harus Anda dapatkan dan apa saja yang harus Anda hindari. Bersikap jujurlah pada diri Anda sendiri.

Bila, misalnya, Anda sebenarnya beraspirasi untuk bekerja pada perusahaan nonprofit tetapi saat ini masih berada di dunia korporat, mulai pikirkan rencana aksi untuk melakukan transisi itu. Mungkin tidak akan terjadi segera, tetapi Anda harus persiapkan tahapannya sehingga hal itu bisa menjadi kenyataan pada akhirnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar