Tsung Tsung, seorang bocah Hongkong telah memukau dunia lewat videonya bermain piano di Youtube. Tsung Tsung yang waktu itu baru berusia 4 tahun mampu memainkan lagu-lagu klasik sebaik pemain piano master. Dalam waktu singkat video tersebut telah disaksikan jutaan orang di seluruh dunia, dan kemudian menarik perhatian salah satu talkshow paling populer di Amerika Ellen Show. Belum lama ini Tsung Tsung diundang ke Amerika untuk perform dalam acara talkshow tersebut.
Justin Allen, Principal RBL Group yang menjadi pembicara pada sesi tersebut menggunakan video tersebut sebagai ilustrasi, betapa talent Asia akan menjadi potensi kekuatan yang luar biasa di masa depan. Menurut Allen, talent akan menjadi ekspor Asia yang paling penting.
Karena itu kementrian tenaga kerja Singapura menunjuk RBL Group dan PricewaterhouseCoopers (PwC) melakukan riset tentang manajement talent di Asia. Riset yang dilakukan tahun lalu terhadap 450 perusahaan di Singapura, India dan China menemukan 5 temuan penting tentang pengelolaan SDM di Asia.
Mengenai talent adalah faktor yang mendorong hasil bisnis sudah bukan pertanyaan besar lagi. Mengutip Justin Allen, “The big question is how to leverage talent to drive business results.”
Apa saja 5 temuan penting tersebut? Kami laporkan langsung dari Resort World Sentosa Singapura:
1. Talent mempengaruhi kinerja bisnis di Asia: Hasil studi terhadap 13 domain talent yang mempengaruhi kinerja bisnis, menghasilkan R2 dari 0.54, data yang menunjukkan bahwa jelas talent menjadi faktor kritikal terhadap suksesnya bisnis di Asia.
2. Dua variabel paling penting yang mempengaruhi keputusan talent di Asia adalah pertumbuhan dan fokus strategis. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan tentang investasi pada talent, dua variabel ini mengalahkan variabel-variabel lain seperti besarnya perusahaan, dan pengembangan geografis.
3. Leadership adalah domain talent yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja bisnis. Mengidentifikasi dan mengembangkan leader menjadi perhatian utama perusahaan-perusahaan berkinerja tinggi di Asia.
4. Adanya gap yang signifikan dalam hal fokus terhadap pengembangan talent di Asia: pemimpin-pemimpin bisnis di Asia tampaknya masih lebih banyak berfokus pada domain seperti standar, screening, steering, dan motivating, sementara domain yang lebih mempunyai pengaruh terhadap kinerja bisnis kurang diperhatikan, seperti: mengidentifikasi dan menumbuhkan leader, mengembangkan karyawan, mengelola promosi, dan berkomunikasi dengan karyawan.
5. Fokus investasi utama pada talent (terutama China): Talent menjadi faktor penting kesuksesan bisnis di Singapura, India dan China. Talent memberi pengaruh besar (69%) terhadap kinerja bisnis di China, hal ini juga berarti investasi terbesar yang dilakukan China terhadap talent akan lebih besar dari daerah lain. (*/@mei168)
Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar