Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Minggu, 28 Desember 2014

Ingin Sukses? Bersikaplah Layaknya Orang Sukses


Sejak dulu, ada sebuah pameo yang cukup popular di masyarakat mengenai kesuksesan, yang bunyinya, “Tidak ada jalan pintas untuk sukses”. Aktivitas sehari-hari orang sukses tidak jauh dari kedisiplinan, persisten dan kerja keras. Memang tidak ada rahasia khusus untuk meraih sukses. Hanya saja mereka melakukan beberapa hal yang tidak lakukan oleh orang-orang. Berikut adalah hal-hal yang kerap dilakukan orang sukses yang sebenarnya bisa kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, menurut Peter Economy, penulis Managing for Dummies:

1. Fokus dengan apa yang ingin dicapai
Awalnya, kita harus tahu apa yang kita mau. Setelah itu, jangan mudah menyerah jika di tengah jalan, hambatan datang untuk meraih tujuan tersebut. Agar berhasil dalam karir atau apapun, yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk melihat sebuah kondisi atau situasi dengan berbagai cara pandang dan memperluas perspektif yang dimiliki. Seperti halnya jika kita hanya bertahan pada zona nyaman terus-menerus, kita akan kesulitan ketika harus berhadapan dengan kondisi yang tidak menguntungkan.

2. Belajar untuk berkata “tidak”
Akan lebih baik bagi kita untuk mengatakan “tidak” ketimbang berkata “ya” untuk pekerjaan yang akhirnya tidak bisa kita kerjakan secara maksimal. Belajarlah untuk berkata “tidak”, baik itu demi kepentingan professional di perusahaan maupun kepentingan pribadi. Langkah pertama adalah mendaftar segala jenis pekerjaan yang harus kita selesaikan. Lalu pilah pekerjaan apa yang harus dikerjakan sendiri dan apa yang bisa didelegasikan kepada orang lain. Di hari-hari tertentu, bebaskan diri sendiri dari kesibukan yang terlalu banyak. Ketika kita lebih punya banyak waktu untuk berpikir, bisa jadi peluang baru datang di saat itu.


3. Buatlah daftar aktivitas yang harus dikerjakan setiap hari
Pepatah lama mengatakan bahwa “apa yang tidak tertulis, biasanya tidak akan dikerjakan”. Sekeras apapun kita mengingat daftar tugas, ketika kita harus menghadapi situasi yang sangat menyibukkan, kita akan dengan mudah melupakannya. Untuk itulah sebelum tidur atau pada pagi hari sebelum memulai aktivitas, tulislah tugas apa saja yang harus kita kerjakan pada hari itu. Tidak saja untuk menjaga kedisiplinan dan menjadi lebih terorganisir, catatan tersebut membuat kita menjadi lebih mudah menghindari gangguan.

4. Menerima Kritik
Salah satu hal yang dilakukan orang sukses adalah mau menerima kritik dari orang lain. Namun, ia tetap bisa membedakan antara kritik yang sifatnya negatif atau menjatuhkan dan kritik yang membangun. Kritik negatif tentu tetap harus disikapi dengan bijak, dilihat benar atau tidaknya dan kemudian segera dilupakan jika harus. Akan tetapi jika kritik yang kita dapat adalah kritik yang membangun, akan lebih baik jika kita lakukan.

5. Percaya pada intuisi
Tidak bijak jika kita terlalu sering mengabaikan intuisi karena intuisi adalah gabungan dari alam bawah sadar dan dipadukan dengan pengalaman yang pernah kita alami ketika menghadapi situasi yang sama. Ketika logika mengatakan “iya” tetapi insting Anda mengatakan sebaliknya, pasti ada alasan untuk itu. Lalu bagaimana cara mengimplementasikan intuisi ini? Jika dihadapkan pada keputusan yang sulit, cobalah untuk mencari data sebanyak mungkin, tingkatkan pengetahuanmu semaksimal mungkin, setelah itu, ikuti si intuisi.

6. Berani Mengambil Risiko
Tidak mungkin bagi kita untuk sukses apabila kita selalu bermain aman atau berada pada comfort zone. Berani mengambil risiko yang bisa diperhitungkan (calculated-risk) bisa membawa kita peluang hebat bagi karir maupun kehidupan personal. Seandainya kita telah mengambil risiko tetapi masih belum berjalan seperti harapan, jangan putus asa, tetap semangat dan bergerak ke depan. Yang terpenting adalah kita selalu ingat bahwa kesuksesan yang besar tidak akan pernah kita dapatkan jika kita bermain di zona aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar