Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Minggu, 28 Desember 2014

Logika


Di sebuah ruang kelas, para mahasiswa sedang mengikuti mata kuliah Filosofi. Dosen yang mengajar mencoba melemparkan topik diskusi tentang Tuhan.
"Ada yang pernah melihat Tuhan?" tanya si dosen. Semua diam tak menjawab.
"Ada yang pernah mendengar Tuhan bersuara?" si dosen bertanya lagi. Kali ini pun tak ada yang menyahut.
"Ada yang pernah menyentuh Tuhan?" tanya dosen. Semua diam.
"Kesimpulannya tidak ada Tuhan," kata dosen senang. Terdengar gumaman protes, sampai akhirnya seorang mahasiswa berdiri bertanya,
"Ada yang pernah melihat otak Pak Dosen?" Tak ada jawaban.
"Ada yang pernah mendengar otak Pak Dosen?" Tak seorang pun menjawab.
"Ada yang pernah menyentuh otak Pak Dosen?" Sekali lagi hening.
"Kesimpulannya Pak Dosen tidak punya otak," kata mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar