Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Selasa, 09 Desember 2014

Ini 3 Tanda Menyakitkan bahwa Anda Underemployed


Anda mempunyai kinerja yang bagus di tempat kerja. Anda juga seseorang yang selalu diandalkan oleh atasan untuk berbagai pekerjaan penting. Lalu, mengapa Anda merasa ada sesuatu yang kurang, gelisah dan bosan serta merasa tidak bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki?

Mungkin kita pernah bertemu dengan orang yang ambisius, dan agak kurang sabar sehingga menginginkan segala sesuatu cepat-cepat dikerjakan. Dan itu bukan hal yang buruk karena berarti ia tidak ingin bertele-tele. Dengan keseriusan tersebut, berarti ia mempunyai tanggung jawab untuk mengatur agar pencapaian karirnya bisa meningkat secara bertahap dengan kecepatan yang sesuai target. Saat orang-orang di luar sana membicarakan “job dissatisfaction” maka hal ini tidak berlaku bagi mereka yang ambisius. Mengapa? Karena job dissatisfaction biasanya dikaitkan dengan overworked dan underpaid. Sedangkan yang lebih berbahaya bagi orang-orang yang bermimpi besar bukanlah “overworked” atau “underpaid” melainkan “underworked” dan “underpaid”. Underworked dikatakan lebih buruk dari overworked karena berarti kemampuan kita sebagai pekerja diremehkan dan tidak dioptimalkan.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh PayScale, sebanyak 43 persen dari pekerja Amerika yang disurvey mengatakan bahwa mereka underemployed. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor eksternal di antaranya, adanya resesi, kontrol dari bos, keuangan perusahaan yang kurang bagus, dan kebutuhan keluarga.  Namun, apapun sebabnya, jika kamu sudah mulai bekerja di suatu tempat, ada baiknya untuk melakukan refleksi untuk melihat apakah sebenarnya kita underemployed atau tidak, dengan melihat ketiga tanda berikut:


1. Anda tidak lagi belajar
Memberikan tantangan bagi diri sendiri dan belajar hal-hal baru memanglah sesuatu yang sulit, tetapi juga mendatangkan kepuasan bagi diri sendiri. Sisihkan beberapa saat dalam hidup Anda lalu merenunglah. Apakah kita telah melakukan progress dengan kuantitas dan kualitas seperti yang kita harapkan? Jika tidak, maka lakukan sesuatu untuk mempercepat laju perkembangan Anda. Lalu, coba tanyakan lagi pada diri sendiri, apakah yang kita pelajari saat ini bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda atau tidak. Atau apakah Anda masih melakukan pekerjaan yang sama seperti 18 bulan sebelumnya? Jika ya, kemungkinan besar Anda sudah menjadi pekerja yang underworked.

2. Anda merasa terlalu nyaman
Semakin kecil risiko yang kita pertaruhkan, biasanya kita akan semakin merasa nyaman. Untuk sebagian orang, menjadi seorang yang ahli adalah sebuah validasi tentang siapa kita dan nilai tambah apa yang bisa kita sumbangkan untuk organisasi. Akan tetapi, perlu untuk kita pikirkan kembali, pernahkah kita mengorbankan kepentingan pribadi demi sebuah kenyamanan? Pernahkah kita berambisi untuk memiliki sesuatu tetapi akhirnya gagal memperjuangkannya? Jika ini terdengar familiar dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maka saatnya Anda mengkaji kembali dan mulai berpikir untuk meninggalkan zona nyaman demi perkembangan pribadi.

3. Anda mulai bisa membimbing (coaching) atasan
Ketika kita sudah menjadi sangat ahli dalam sebuah pekerjaan, maka bos kita pun akan semakin bergantung kepada kita. Hal ini perlu diberi perhatian khusus karena jika bos Anda belajar lebih banyak dari Anda daripada Anda kepada dia, maka ini bukan sesuatu yang baik. Seandainya hal ini terjadi, maka sudah saatnya Anda mulai berpikir untuk berbicara kepada atasan dan meminta tantangan baru atau proyek baru sehingga kita lebih dekat pada promosi atau kenaikan jabatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar