Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Minggu, 28 Desember 2014

Mampukah Anda Memimpin Suatu Tim yang Tidak Anda Kenal?


Ketika Anda ditunjuk sebagai pemimpin untuk suatu tim yang tidak Anda kenal, apa yang akan Anda lakukan? Canggung? Tidak percaya diri? Atau bagaimana? Carolyn O’Hara, salah satu penulis Harvard Business Review, membagi pengetahuanya seputar apa yang perlu Anda lakukan ketika dihadapkan pada situasi tersebut.

Sebagai seorang pemimpin, Anda tidak bisa langsung memerintah tim Anda tanpa mengenal mereka lebih dalam dan membiarkan mereka mengenal Anda. Rekan satu tim Anda perlu mengetahui siapakah Anda, bagaimana definisi sukses Anda dan mempercayai proses yang Anda tawarkan pada mereka.

“Jika Anda tidak mencari tahu bagaimana caranya bekerja sama dengan rekan yang tidak Anda kenal, maka masalah akan terus menerus hadir. Lebih baik Anda memulai dari awal sebelum menyesal di akhir,” ungkap Mary Shapiro, seorang professor perilaku organisasi di Simmons College.


Mungkin Anda sangat excited untuk menyelesaikan project ini, namun Anda membutuhkan waktu untuk membangun relasi dengan rekan baru Anda terlebih dahulu. Hari-hari pertama Anda bekerja sama, mungkin waktu Anda akan lebih banyak dihabiskan untuk mengenal satu sama lain. Ketahuilah pengalaman baik dan buruk mereka dengan tim mereka sebelumnya.

Sampaikanlah nilai yang Anda anut
Ketika Anda membangun suatu hubungan, tanpa Anda sadari Anda akan menularkan nilai yang Anda anut pada orang lain, termasuk rekan satu tim baru Anda. Rekan baru Anda perlu tahu bagaimana cara berpikir Anda, bagaimana Anda mengukur performa kerja suatu individu, bagaimana Anda membuat keputusan dan apa yang Anda harapkan dari mereka. Menurut O’Hara, rekan satu tim Anda perlu tahu bagaimana Anda mendefinisikan sukses.

Sehingga pada minggu pertama Anda bekerja bersama, tim Anda sudah tahu apa yang Anda maksud dengan sukses. Menurut Michael Watkins, selaku co-founder Genesis Advisers dan penulis The First 90 Days, “Anda perlu transparan. Menjadi seseorang yang terbuka dan jujur dari awal akan membantu Anda untuk membentuk ikatan yang positif.”

Buatlah tujuan bersama
Otoritas utama mungkin memang ada di tangan Anda, namun alangkah lebih baiknya jika Anda membiarkan tim Anda untuk berlatih bagaimana caranya mencapai tujuan. Jika Anda memulai dengan menentukan target yang tidak realistis, maka rekan Anda pun tidak akan menghargai Anda. Anda dapat membuat mereka menghargai Anda dengan menanyakan pendapat mereka.

“Jadilah ambisius, namun pastikan bahwa target yang Anda tentukan dapat Anda raih,” tulis O’Hara.  Selain itu, jangan lupakan strategi dan organisasi yang perlu Anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Cobalah untuk bicarakan bersama-sama dengan tim baru Anda.

Bangun komunikasi yang baik
Salah satu cara untuk mencapai tujuan bersama adalah mengkomunikasikan informasi dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan komunikasi langsung. Jika komunikasi antar anggota tim terjalin kurang baik, maka Andalah yang perlu memperbaikinya. Ajaklah mereka berbincang santai, entah itu membahas project ataupun hal lain. Perlu Anda ingat bahwa anggota tim Anda akan merasa nyaman jika mereka diajak berbincang dengan pemimpin mereka.

Selesaikan masalah dengan cepat
Mungkin ini adalah saatnya Anda menunjukkan efektivitas kerja Anda. Menurut Watkins, ini merupakan hal penting untuk menunjukkan kemampuan Anda mendengarkan dan menyelesaikan suatu hal, yakni mengidentifikasi permasalahan dan menyelesaikannya. Jika Anda mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan cepat, maka hal ini akan memotivasi anggota tim Anda dan membuat mereka optimis akan dapat mencapai target ketika Anda adalah pemimpinnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar