Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Minggu, 28 Desember 2014

Pesan makan



Bambang yang tidak bisa berbahasa Inggris beremigrasi ke New York. Ia mendapat pekerjaan, dan teman- temanya mengajarinya untuk mengucapkan "kue apel dan kopi" dalam bahasa Inggris agar ia dapat memesan makanan sendiri. Keesokan harinya, Bambang masuk ke sebuah rumah makan. "Pesan apa?" tanya pelayan.
"Kue apel dan kopi," kata Bambang. Karena hanya itu yang dapat dikatakannya, ia terpaksa memakan kue
apel dan kopi setiap hari selama satu bulan. Ketika ia mengeluh pada teman-temannya, mereka mengajarinya untuk mengucapkan "roti daging". Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, Bambang masuk ke  restoran dan langsung memesan, "Roti daging." "Ayam atau sapi?" tanya si pelayan.
"Kue apel dan kopi," kata Bambang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar