Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Jumat, 30 Januari 2015

3 Trik Hadapi Haters dan Ungkapan Negatif

Tidak semua dari kita diberkahi dengan sikap cuek sehingga bisa dengan mudah melupakan ungkapan kekecewaan, kemarahan atau kebencian dari orang lain. Beberapa dari kita harus mencari cara agar tidak menjadi terlalu jatuh ketika orang menyampaikan kebenciannya. Pada saat kita masih kecil, kita rentan terpengaruh dengan perkataan orang lain, tetapi semakin dewasa, tentunya kita harus mencari pemahaman baru bahwa tidak ada yang perlu membuat kita panik. Pada dasarnya, orang-orang yang membenci kita justru orang yang tidak bahagia dengan hidupnya sendiri. Pada akhirnya, ia membenci orang untuk melampiaskan hal itu. Perspektif ini adalah sebuah awal yang bagus bagi kita untuk menangkal rasa sakit yang timbul akibat pesan negatif dari orang lain. Bukan hal yang mudah memang menganggap pesan negatif tersebut tak ada. Namun, cara berikut dapat dicoba untuk menangkal rasa sakit hati yang timbul dari omongan buruk dari orang lain tentang kita:


1. Menulis pesan balasan, kemudian menghapusnya kembali
Ketika seseorang mengirim kepada Anda sms/twitter/ komentar di sosial media yang berisi hujatan cemooh atau ungkapan kebencian, yang harus kita lakukan adalah menulis balasan atau respon kita terhadap komentar tersebut. Tulis semua hal yang ingin kita ungkapkan tanpa filter sedikitpun. Setelah puas menulis, berhentilah dan ambil napas dalam-dalam. Buat diri Anda rileks dan kemudian hapus kembali jawaban yang telah Anda tulis tersebut. Pastikan bahwa Anda tidak pernah mengirimkan jawaban tersebut.

2. Merespon dan mencari akar penyebab dari pesan negatif dari mereka  
Cara ini memang agak rumit, penuh jebakan dan kita harus ekstra sabar supaya berhasil. Apabila orang menghina kita atau menyampaikan komentar bernada negatif, kita tanya balik kepada dia sebenarnya apa pemicu dari pernyataannya tersebut. Hadapi dengan hati yang tenang dan attitude yang baik. Tidak semua orang bisa diperlakukan dengan cara ini memang. Tetapi tidak jarang yang akhirnya menyadari bahwa kita juga manusia yang sama dengan mereka dan mereka pun meminta maaf. Tak hanya itu, adakalanya mereka justru menjadi fans kita karena ketika mereka melakukan perbuatan tercela, kita justru berbuat baik kepadanya.

3. Mem-forward email/teks yang berisi ungkapan kebencian tersebut kepada teman dan menertawakannya

Melancarkan cara yang ketiga ini, kita memerlukan seorang teman lain. Tentukan seorang teman Anda yang dapat dipercaya dan biasa menanggapi pesan kita dengan cepat. Teruskan email/pesan yang berisi kebencian atau hal-hal negatif tersebut kepadanya. Jika memang dia adalah teman yang baik, ia mungkin tidak hanya akan meminta kita mengabaikan pesan negatif itu tetapi juga memberikan nasihat yang bisa menaikkan kembali semangat kita. Jika memang pesan itu tak pantas mendapat perhatian, kita bisa menertawakannya bersama dan membuat perasaaan kita menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar