Kebanyakan orang menyikapi hidup mereka, termasuk
menyikapi karir mereka seperti sedang menyeberangi danau menggunakan sampan.
Alias jangka pendek. Padahal sebenarnya, jika ditilik dari perjalanan panjang
yang harus kita lalui, menentukan tujuan hidup atau karir lebih mirip dengan
menyeberangi lautan.
Apabila kita hanya fokus pada aktivitas yang harus
diselesaikan jangka pendek, bukannya tidak mungkin kita melakukan
kesalahan-kesalahan minor yang besar sekali dampaknya untuk karir kita. Bisa
jadi, kita mendarat di pantai yang salah, atau lebih buruk lagi, terdampar di
karang yang terjal.
Nah, berikut adalah beberapa kesalahan berkarir yang
kita lakukan sekarang dan akan menimbulkan dampak yang besar untuk masa depan
karir kita:
1. Networking hanya terbatas di lingkungan kantor
Meskipun demikian, masih banyak orang yang membatasi networking
mereka pada internal perusahaan saja. Mengingat bahwa budaya kerja dari
tiap-tiap perusahaan berbeda, sangat disarankan bagi kita untuk “keluar” dari
lingkungan kantor dan belajar memaknai budaya-budaya dan kebiasan lain di luar
perusahaan. Hubungan baik yang terjalin dengan orang-orang di luar lingkaran
perusahaan kita, akan sangat membantu ketika kita menghadapi masa-masa sulit.
Jadi, meskipun networking ini butuh pengorbanan, hasilnya tidak akan
mengecewakan.
2. Mengambil keputusan selalu dengan pertimbangan uang
Sebuah statistik mengungkapkan bahwa seberapapun uang
yang kita dapatkan, kita masih akan tetap berharap minimal 20% lebih banyak.
Tawaran kerja dengan gaji yang tinggi memang selalu menggoda. Bahkan akan
sangat sulit bagi kita menolak adanya promosi, jabatan tinggi yang akan memberi
tambahan masukan pada rekening bank kita. Padahal, satu hal yang harus kita
ingat adalah perusahaan membayar karyawan untuk apa yang mereka kerjakan, bukan
apa jabatan mereka. Untuk itulah, ketika memilih pekerjaan pastikan bahwa Anda
mempertimbangkan dengan memberi porsi lebih kepada pengalaman berharga dan
peningkatan keterampilan jika kita melakukan pekerjaan tersebut.
Memprioritaskan pengalaman dibanding uang, ke depannya justru akan membawa kita
pada penghasilan yang besar.
3. Menghindari kegagalan
Dalam merintis karir, adakalanya kita dihadapkan pada
dua alternatif yang harus kita pilih. Salah satunya adalah pilihan dengan
risiko yang besar, penuh ketidakpastian. Orang-orang dengan performa yang bagus
(high performer) pun mungkin akan frustasi dengan kondisi yang seperti
itu. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian menyerah sehingga tak sedikitpun mendekat
pada kesuksesan. Di perusahaan, kondisi-kondisi semacam ini memang dihadirkan
bukan tanpa alasan oleh para eksekutif. Kondisi yang serba sulit akan memicu
pertumbuhan yang sangat besar bagi diri karyawan. Situasi tersebut akan membuat
kita tak hanya belajar bisnis dan kepemimpinan, tetapi juga belajar untuk
memahami diri sendiri. Kesuksesan di masa depan adalah kombinasi dari
pengalaman dan kekuatan unik serta passion yang kita miliki. Jadi untuk
mendapatkan pengalaman tersebut, tidak ada salahnya kita mengawali keberhasilan
kita dengan kegagalan.
4. Membeli rumah
Membeli rumah, terutama di awal-awal karir bukanlah
ide yang bagus. Bagaimana hal itu terjadi? Organisasi membutuhkan mobilitas.
Perusahaan-perusahaan menginginkan karyawannya unutk berpengalaman dan
pengalaman tersebut dapat diperoleh jika kita tidak merasa enggan untuk
berpindah. Artinya, kita tidak keberatan untuk belajar di divisi lain, kota
lain, pulau lain dan bahkan keluar negeri. Apabila kita membeli rumah dan
tinggal di situ, menambatkan seluruh asset kita di sana, maka pergerakan
tersebut akan menjadi cukup sulit bagi kita. Lepas dari tentunya jika rumah
tersebut sengaja dibeli untuk investasi dan tidak ditinggali sendiri.
5. Melewatkan kesempatan untuk membantu orang lain
Membantu sesama, meskipun klise mungkin bisa menjadi
salah satu nasihat terbaik untuk meraih kesuksesan. Memberi nilai tambah yang
nyata bagi organisasi atau orang lain dengan tulus justru akan mendatangkan
peluang bagi kita untuk sukses. Semacam good karma, balasan yang baik
ketika kita melakukan sesuatu yang baik. Dalam buku The 5 Patterns of
Extraordinary Careers, disebutkan bahwa orang-orang yang sangat sukses
memiliki kepekaan empat kali lipat untuk membantu sesama dan menghargai
kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri. Dengan mengembangkan orang
lain, secara tidak langsung orang tersebut juga membanun diri dan bahkan
peluang mereka menjadi lebih besar dengan hubungan baik yang mereka jalin
dengan orang-orang yang telah dibantu. Oleh karena itu, meskipun untuk membantu
orang lain kita harus mengorbankan sesuatu, tetaplah berusaha untuk
mewujudkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar