Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Rabu, 28 Januari 2015

Mengikuti Passion Bukan Jaminan Karir Berkelanjutan

Hampir-hampir di setiap buku self-development ataupun seminar tentang karir, disebutkan bahwa untuk menjadi sukses, satu poin penting untuk diingat adalah “follow your passion”. Ikuti apa yang menjadi passion kita dan kita tidak akan pernah merasakan “bekerja” karena setiap hari melakukan apa yang kita suka.
Monique Valcour, profesor management dari EDHEC Business School Perancis, mengungkapkan bahwa pameo tersebut memanglah sebuah nasihat yang baik, tetapi tidak untuk dijadikan panutan dalam mengembangkan karir.
“Nasihat ikuti passion kamu, kadang kala membuat industri bidang motivasi, baik buku maupun seminar, mengabaikan satu poin penting yang menentukan kesuksesan kita dalam karir. Self-awareness terhadap passion dan kemampuan yang kita miliki, hanya akan menjadi karir yang berkelanjutan apabila kita tahu caranya mengundang pembeli untuk karya yang kita hasilkan,” ungkap Valcour seperti yang ditulis dalam Harvard Business Review.
Bagi dirinya, karir yang berkelanjutan (sustainable career) adalah sesuatu yang ketika kita berkecimpung di dalamnya, kita dapat mempergunakan dan mengoptimalkan skill yang kita miliki, menciptakan tantangan bagi kita untuk berinovasi, tidak hanya sekedar menarik tetapi juga memberikan arti bagi kita. Di dalam karir tersebut, kita juga dapat terus melakukan learning and development. Selain itu, kita merasa bertenaga ketika bekerja, merasa bahwa kita memiliki competitiveness sehingga orang akan membayar mahal untuk itu. Terakhir, karir yang bagus adalah yang memungkinkan kita menyeimbangkan antara persoalan profesional dengan pribadi.
Jika saat ini kita masih kebingungan untuk menentukan karir apa yang tepat untuk kita kerjakan dalam jangka panjang, tips dari huffingtonpost.com berikut dapat kita jadikan acuan:


1. Analisis Hal-hal yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari
Sekali-kali, ada baiknya kita melakukan refleksi diri. Banyak sekali orang di luar sana mencari arti dari apa yang mereka kerjakan tanpa tahu apa sebenarnya yang memberi arti. Daripada kita terlalu fokus pada passion kita, akan lebih bermanfaat apabila kita mencari sesuatu yang membuat kita bertenaga ketika melakukannya, membuahkan hasil yang terbaik ketika kita melakukannya.
Analisis juga hasil terbaik dan terburuk dari kerja kita selama ini. Pun jenis pekerjaan yang membuat kita merasa frustasi, tertekan ataupun tidak maksimal dalam bekerja. Hal-hal tersebut akan mendekatkan kita pada hal-hal yang memang kita bisa nikmati dan bisa kita andalkan sebagai long term career.

2. Mencari tempat yang mendukung prioritas kita di luar dunia kerja
Meski kedengarannya kuno, tetapi mencari pekerjaan yang memberikan fleksibilitas adalah hal yang penting. Di masa sekarang, masih banyak orang mengeluh, merasa kewalahan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Work-life balance yang diabaikan, akan membuat hidup kita menjadi tidak sehat karena terlalu berkutat dengan pekerjaan.

3. Jangan abaikan kekuatan dari continuous learning
Proses belajar yang berkelanjutan adalah salah satu faktor yang membuat kita bertahan lebih lama bekerja di suatu tempat. Untuk itulah, penting bagi kita untuk mencari tempat berkarir yang memberikan peluang bagi kita untuk belajar dan terus berkembang.

4. Bekerja dengan sosok yang inspiratif
Beberapa orang mengungkapkan bahwa mereka merasa semangat ketika bekerja dengan orang yang menginspirasi. Sosok-sosok yang pandai, energik dan dekat dengan partner kerja adalah contoh orang-orang yang biasanya menjadi inspirasi. Bahkan menurut riset, para karyawan yang memiliki teman dekat di kantor, dapat bekerja dengan lebih passionate, connected dan cenderung jarang mengundurkan diri dari tempat kerja.

5. Kembangkan keahlian yang jarang dimiliki orang dan valuable
Jangan mencari passion kita, tetapi kembangkan apa yang sudah kita punya, terutama yang saat ini dekat dengan karir potensif kita kembangkan. Salah satu caranya adalah menjadi unik, memiliki keunggulan dibandingkan karyawan lainnya, dan juga mempertimbangkan untuk memiliki skill yang jarang dimilki orang, tetapi valuable.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar