Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Rabu, 28 Januari 2015

Speak Up, Setiap Orang Berhak Didengarkan

Bayangkan, Anda sedang berada di suatu panggung dengan standing mic di tengahnya, dimana itu adalah pertunjukan diri Anda untuk memperdengarkan pendapat Anda. Lalu, apa yang akan Anda lakukan? Mengambil mic dan langsung berucap panjang lebar, atau malahan kembali bersembunyi ke belakang panggung? Satu hal yang perlu Anda ketahui bahwa setiap orang memiliki hak untuk didengarkan. Bagaimana caranya untuk mulai speak up?  Berikut beberapa tips dari Liesbeth Leysen dalam blog Linkedin:

1. Tetapkan batasan yang jelas
Jika rekan kerja Anda kerap kali melemparkan tugasnya kepada Anda dan Anda merasa terganggu, beranikanlah diri Anda untuk berkata tidak. Penting bagi Anda untuk menetapkan batasan, sejauh mana Anda akan berkata ‘ya.’ Jika Anda tidak menyuarakan pendapat Anda, tanpa Anda sadari Anda akan menjatuhkan diri Anda.


2. Hargai diri Anda
Apakah Anda cukup menghargai diri Anda untuk didengar oleh orang lain? Jika Anda mulai menghargai diri Anda sendiri, maka orang lain pun akan melakukan hal yang sama pula. Anda akan merefleksikan kepada orang lain bagaimana Anda memandang diri Anda sendiri. Orang lain akan memperlakukan Anda berdasarkan keyakinan, sikap dan perilaku Anda.

3. Jadilah asertif
Sampaikanlah pendapat Anda secara diplomatis dan sopan. Jika Anda menyampaikan pendapat dengan nada tinggi bahkan sampai menggebrak meja, jangan heran jika keesokan harinya tidak ada yang mengajak Anda makan siang.

4. Buatlah target nyata
Perlu bagi Anda untuk menentukan target yang ingin Anda capai. Tidak hanya itu, Anda juga perlu memikirkan langkah-langkahnya, estimasi waktunya dan sebagainya. Jadikanlah hal ini kebiasaan bagi diri Anda.

5. Aturlah pemikiran Anda
Jagalah pemikiran Anda agar selalu positif dan terfokus pada apa yang ingin Anda tuju. Hati-hati dalam berkata, karena perkataan Anda akan menunjukkan siapa sebenarnya diri Anda. Sama halnya seperti pepatah, mulutmu harimaumu.

6. Aturlah emosi Anda
Berilah waktu bagi Anda untuk mendengar kata hati Anda. Rasakanlah dan resapilah. Lalu mulailah bertanya pada diri Anda, apakah yang Anda rasakan, mengapa Anda merasa seperti itu dan apa yang akan membuat Anda merasa lebih baik.
Suara Anda akan memberikan warna yang berbeda di kantor. Ambillah kesempatan untuk mengkontribusikan nilai Anda pada perbedaan yang terjadi di kantor Anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar