Menatap masa depan, kita akan selalu dikejutkan
oleh gelombang perubahan, siapkah kita menghadapi tantangan abad baru ini yang
sudah kita masuki dalam milenium ketiga, oleh karena itu terimalah perubahan
itu yang sedang bergerak dari masyarakat informasi menuju ke masyarakat
pengetahuan.
Sebagai jawabannya, tulisan ini kami susun sejalan
dari hasil renungan untuk mengendalikan dorongan hati dalam memikirkan hal-hal
yang sedang kita hadapi, untuk menempatkan hal-hal tersebut dalam persfektif
yang diyakini kedalam pemahaman atas paradigma abad baru, manusia seutuh, dan
kebiasaan yang produktif.
Melalui tulisan ini, kami mencoba untuk dapat
mendengarkan intuisi kami dan mengutarakannya dari huruf menjadi kata-kata yang
bermakna menjadi untaian kata paradigma abad baru, manusia seutuh dan kebiasaan
produktif sebagai berikut, maka bila kata kita uraikan dari untaian huruf, maka
yang dimaksud dengan :
PARADIGMA adalah gambaran (P)enomena yang terjadi
secara (A)lamiah yang perlu dipikirkan kedalam (R)rformasi untuk menghindari
dampak kepada (A)ngkatan kerja yang menyesuaikan dengan (D)imensi yang
menunjukkan (I)ndikasi terhadap (G)ejala yang akan mempengaruhi (A)ktivitas
masa depan.
ABAD adalah suatu (A)nalisis yang merumuskan
(B)atasan-batasan sebagai (A)turan yang harus berubah untuk (D)ilaksanakan
sesuai dengan tuntutan zaman.
BARU adalah tindakan yang harus (B)erorientasi kepada
(A)manat dalam bersikap RESPONSIP karena akan berlaku secara (U)niversal
MANUSIA adalah (M)ahkluk dalam perjalanan hidupnya
akan selalalu memiliki (A)ktivitas yang digerakkan oleh (N)aluri dalam (U)saha
mencari (K)eseimbangan antara (I)ntelektual dan (A)gama yang dianutnya
SEUTUH adalah gambaran (S)ikap dari suatu (E)mberio
sebagai (U)mmat yang mengakui keberadaan (T)uhan dalam (U)sahanya untuk
melaksanakan (H)ijrah dalam menuju kesempurnaan yang diridhoi oleh yang maha
kuasa.
KEBIASAAN adalah (K)epribadian berlandaskan (E)tika
yang menjadi kekuatan (B)erpikiir secara (I)intuisi (hasil kerja hati) yang
diputuskan oleh (A)kal sebagai suatu S)arana dalam mewujudkan A)malan dari
kemampuan (N)alar yang dipikirkan secara mendalam.
PRODUKTIF adalah Berpikir secara P)rofesional
kedalam proses yang (R)asional dengan memanfaatkan (O)tak yang memiliki
(D)imensi (sisi otak kiri atas, sisi otak kanan atas, sisi otak bawah sadar)
untuk merumuskan (U)kuran (efisien, efektif, berkualitas) dalam mencapai
(K)eberhasilan dari (T)indakan yang dilakukan secara (I)ndividual sebagai
(F)alsafah dalam menjalankan hidup ini.
Bertitik tolak dari pemikiran kami diatas, kami
sampai pada suatu kesimpulan dalam perjalan hidup ini bahwa hari ini kami
melepaskan pengelaman yang berdampak menyakitkan diri ini dan memahami arti apa
yang dibawa oleh pengalaman itu dalam proses perubahan.
Dengan mengungkapkan pengalaman masa lalu, dan kita
menjalani masa kini dengan penuh harapan, menatap ke masa depan sebagai
kerangka berpikir dengan memahami dan menghayati makna hurup menjadi kata
bermakna kedalam untaian kalimat menjadi rumusan sebagai suatu pendekatan dalam
menghadapi tantangan abad 21 menjadi gambaran persfektif manajemen dalam
kesiapan memasuki masyarakat pengetahuan.
Kerangka tersebut kami tuangkan kedalam suatu
konsep berpikir yang akan menuntun kita sebagai sesuatu yang terlihat dalam
ketakutan dan hidup dalam pengharapan yang mengarah kepada kehidupan untuk
berpikir, bekerja dan belajar, menghadapi tantangan abad 21
Berdasarkan pemikiran diatas, kita dapat
memanfaatkan penguasaan wawasaan dan imajinasi yang dijabarkan kedalam
pemikiran intuisi yang mengarah kepada persfektif ; menuangkannya kedalam
pemikiran rencana jangka panjang yang mengarah kepada posisi ; melaksanakan pemikiran
kedalam rencana jangka pendek yang mengarah kepada performa dalam merumuskan
faktor produksi dan faktor intelektual kedalam pemahaman konsep, tantangan,
strategi dalam menghadapi tantangan abad 21 melalui pemanfaatan otak dalam
berpikir, kepemimpinan dalam organisasi, daur hidup perusahaan, mengelola
berdasarkan budaya, mengelola perubahan.
Mengelola faktor produksi dan intelektual melalui
penguasaan pengetahuan dan keterampilan kedalam organisasi berbasiskan
pengetahuan, membangun organisasi pembelajaran, mengelola sumber daya manusia,
dan mengelola pengetahuan,
Apa yang hendak kita arahkan dalam kerangka
berpikir diatas adalah mengelola hasil yang hendak dicapai dengan tingkat
produktivitas yang tinggi dalam efesiensi, efektif dan berkualitas, yang
berdampak dalam peningkatan nilai tambah sebagai kunci kemakmuran dalam
berbangsa dan bernegara.
Kesimpulan dari tulisan ini hendak menekankan bahwa
kunci keberhasilan kepemimpinan abad baru ini sangat ditopang oleh adanya
konsep menata dan mengembangkan kebiasaan yang produktif dalam bersikap dan
berperilaku agar setiap peran, fungsi, tugas, kerja dapat dimaksimumkan sejalan
dengan tuntutan perubahan, sehingga setiap orang merasa dilibatkan dalam
perubahan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar