Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Jumat, 13 Maret 2015

Management by Walking Around

Sebuah teknik manajamen "jadul" yang telah lama digantikan oleh teknologi komunikasi baru (email, chatting) kini mulai dilirik kembali. Sebuah perusahaan executive coaching di Amerika, ClearRock mencoba mengusung kembali management by walking around (MBWA) sebagai jawaban bagi perusahaan yang sedang menghadapi situasi ekonomi yang sulit.

Greg Gostanian, seorang pengelola-mitra pada ClearRock mengatakan, "MBWA adalah manajemen yang sejati." Namun, ia buru-buru menegaskan, untuk mendapatkan manfaat darinya, para manajer harus dilatih bagaimana mempraktikannya dengan benar. Kuncinya terletak pada kesiapan para pimpinan perusahaan untuk mendengarkan umpan balik dan pendapat dari karyawan.

Diingatkan, bisa jadi Anda sebagai pemimpin perusahaan atau jajaran manajer, tidak setuju dengan masukan dari anak buah. Jika tujuan Anda menerapkan MBWA hanya untuk menguatkan pendapat yang telah Anda yakini, lebih baik lupakan saja. Tujuannya harus lebih membuka kejujuran dan kontribusi dari karyawan. Jangan sampai karyawan merasa hanya boleh bicara yang baik-baik saja.

Jurus-jurus agar MBWA berjalan efektif:
1. Lakukanlah oleh diri Anda sendiri, jangan mewakilkan kepada asisten. Bicaralah dengan setiap karyawan secara individual, satu per satu.
2. Secara khusus, tanyakan pada setiap karyawan bagaimana kabar dan keadaan mereka, serta apa yang sedang mereka kerjakan.
3. Tumbuhkan pemahaman pada masing-masing orang mengenai peran mereka dalam proses bisnis, sehingga kontribusi yang mereka berikan akan lebih bermakna.
4. Cari tahu pendapat mereka mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan dan dan hal-hal lain yang bersifat lebih umum berkaitan dengan kantor.
5. Jangan segan untuk memperlihatkan sisi kemanusiaan Anda --jangan melulu bicara tentang pekerjaan, tanyakan pada karyawan misalnya tentang anak-anak mereka.
6. Jika Anda menemukan seorang karyawan yang kinerjanya tidak bagus atau melakukan kesalahan, jangan memberikan kritik seketika itu juga. Siapkan situasi khusus untuk berbicara dengannya.
7. Penting artinya untuk memberikan penghargaan khusus bagi kontribusi-kontribusi tertentu yang juga bersifat khusus. Cara dan bentuknya bisa Anda pikirkan.
8. Kontribusi karyawan yang memberikan manfaat pada penghematan biaya, waktu dan hal-hal yang terukur lainnya perlu mendapatkan pengakuan khusus.


1 komentar:

  1. please please help me
    is this concept MBWA or CBWA have a measring tool or questionnire ??

    BalasHapus