Dengan matriks kompetensi dan performance, kapasitas karyawan dinilai, termasuk untuk keperluan talent management
process. Calon bintang yang dipilih idealnya mereka yang memiliki kompetensi
tinggi dan sekaligus kinerja (memberi hasil) yang baik; atau mereka yang
memiliki kompetensi bagus, namun kinerjanya saat ini belum berkembang secara
optimal (orang seperti ini dapat dipilih karena dia pada dasarnya memiliki
kompetensi yang solid, dan karena itu bisa terus dikembangkan untuk menjadi
future stars). Dari penjelasan di atas, sebenarnya tidak ada yang perlu
dipertentangkan antara kompetensi dengan talent management. Dalam hal ini,
kompetensi merupakan satu elemen penting–selain aspek kinerja–dalam mengidentifikasi
dan mengembangkan talenta karyawan menuju prestasi yang paling optimal.
Pengertian Talent Pool Management merupakan sebuah
proses untuk mengidentifikasi para karyawan perusahaan yang memiliki
kapabilitas untuk menjadi future leaders/senior managers
Langkah-langkah
Mengidentifikasi kemampuan apa? yang penting untuk mendukung
keberhasilan organisasi secara jangka panjang Melihat posisi-posisi apa yang
kritikal dalam organisasi yang dituntut untuk memiliki kemampuan atau
kompetensi Mengidentifikasi orang-orang yang potensial untuk dikembangkan
mengemban peran dan tanggung jawab posisi kritikal tadi Menyusun dan menyiapkan
program pengembangan khusus bagi calon pemimpin masa depan yang ada dalam talent
pool tersebut
Calon Talenta
Karyawan yang berkompetensi tinggi dan kinerja yang
baik. Atau Memiliki kompetensi bagus
namun kinerjanya belum berkembang secara optimal.
Talent Pool Management pada Bank Mandiri
Dalam upaya Bank Mandiri untuk menjaga dan
mengembangkan para top talent untuk berkontribusi lebih maksimal dan tidak
pindah ke organisasi lain, maka dilakukan talent pool management melalui
upaya-upaya sebagai berikut:
Mengidentifikasi dan menyelenggarakan program
akselerasi kepada pegawai dengan kinerja baik dan potensial dari level Officer
hingga Group Head.
Memberikan program pengembangan khusus kepada para
talent berupa penempatan pada posisi menantang, special project assignment,
program sertifikasi serta special training & development program.
Talent Pool Management pada BCA
Guna mengoptumalkan kompetisi dan kinerja BCA,
secara konsisten telah dikembangkan program-program pelatihan di berbagai
bidang perbankan. Program-program pelatihan ini diklarisifikasi menjadi dua
kelompok besar yaitu:
Program pelatihan utama yang meliputi pengembangan
ketrampilan dan pengetahuan perbankan.
Program pengembangan profesionalisme yang mencakup
pengembangan kompetensi dan fungsi pelayanan, serta pelatihan ketrampilan
manajerial.
cara membangun Talent Pool
Banyak organisasi berusaha menerapkan Talent
Management yang diyakini dapat mewujudkan sukses yang berkesinambungan. Istilah
talent mengandung aspek yang dikaitkan dengan evaluasi berdasarkan kesanggupan
atau kompetensi seseorang. Hal penting lainnya adalah adanya prinsip
pengembangan. Landasan pemikiran yang perlu dipahami dalam talent pool atau
talent management berkaitan dengan tujuan strategis organisasi untuk menjamin
kesinambungan kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Sehingga organisasi
kemudian mengidentifikasi kemampuan apa yang penting untuk mendukung
keberhasilan organisasi secara jangka panjang. Kemudian, dilihat posisi-posisi
apa yang kritikal dalam organisasi yang dituntut untuk memiliki kemampuan atau
kompetensi yang penting tersebut. Posisi kritikal tersebut kemudian harus
didefinisikan dengan jelas peran dan tanggung jawabnya, hasil kinerja yang
diharapkan dan kompetensi yang diperlukan untuk itu semua. Dengan kata lain,
posisi kritikal akan menjadi future leadership positions bagi keberhasilan
organisasi. Setelah potret ideal yang diharapkan agar dapat sukses itu jelas
didefinisikan, maka selanjutnya organisasi mengidentifikasi orang-orang yang
potensial untuk dikembangkan mengemban peran dan tanggung jawab posisi kritikal
tadi. Di sinilah prinsip evaluasi kesangggupan atau kompetensi diterapkan.
Organisasi dapat membuat matriks evaluasi dengan meng-assess potensi ke depan
dan kinerja masa lalu dari setiap calon. Dari matriks ini kemudian dapat dibuat
seleksi calon atau talent mana yang akan masuk ke dalam talent pool berdasarkan
kriteria tertentu.
Kebutuhan akan posisi-posisi kritikal dapat dibuat
berjenjang untuk memastikan rantai pasokan dari suatu level ke level yang lebih
tinggi dalam organisasi dapat berjalan lancar dan berkesinambungan, sehingga
tidak akan terjadi putusnya kader pemimpin yang akan membawa keberhasilan
organisasi. Pipa saluran kepemimpinan ini dapat dibuat mulai dari level entry
manager atau individual contributor/specialist, middle manager atau key
technical expert, key executives/directors, sampai dengan pucuk pimpinan atau
CEO.
Dalam proses pengembangan dan penyiapan talent
tersebut, perlu juga dibuat kriteria seleksi untuk mengevaluasi secara periodik
apakah sang calon masih layak berada dalam talent pool atau harus keluar. Ini
untuk memelihara situasi kondusif kompetisi dan rangsangan kinerja, dan
mengeliminasi calon yang kinerja dan potensinya menurun dalam perjalanan. Ini
juga dapat merangsang orang-orang yang tadinya di luar talent pool untuk
mempunyai peluang masuk ke talent pool jika dia memenuhi kriteria.
Proses berikutnya yang penting adalah menyusun dan
menyiapkan program pengembangan khusus bagi calon pemimpin masa depan yang ada
dalam talent pool tersebut. Program ini harus dirancang secara khusus, tidak
hanya sekedar program pelatihan tradisional, tapi juga mencakup hal-hal praktis
yang dapat secara langsung memberikan dampak peningkatan skills dan pembentukan
behaviours yang diharapkan. Program seperti shadowing, project assignment,
innovation contest dan piloting dapat diterapkan untuk mengasah kompetensi sang
calon. Jangka waktu program ini harus disesuaikan dengan timing kebutuhan
pengisian posisi-posisi kritikal yang ada dalam talent pipeline. Sehingga
mungkin saja ada yang perlu dilakukan dengan program fast track, agar
kesinambungan kepemimpinan yang handal di dalam organisasi terjaga dengan baik.
Akhirnya, perlu juga diperhatikan untuk melakukan
evaluasi dari hasil pengembangan talent pool dengan mengukur dampak program
talent management yang ada tersebut terhadap hasil akhir organisasi. Jikalau
tidak meningkatkan hasil akhir organisasi, maka sudah pasti penerapan talent
management tersebut perlu dirancang ulang agar dapat memberikan high impact
bagi organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar