Penelitian
oleh Hodgson dan White(1) menunjukkan bahwa tantangan penting
bagi para pemimpin zaman ini adalah kemampuan mengelola ketaksaan dan
ketidakpastian yang semakin meningkat. Ketaksaan dalam hal apa yang ada di
lingkungan dan ketidakpastian sebagai perasaan yang timbul akibat kemenduaan
ini, yaitu kurangnya kepercayaan diri dalam menghadapi ketaksaan tersebut.
Mereka menekankan bahwa pengalaman masa lalu sebagai pemimpin atau manajer pada
umumnya tidak dapat diandalkan untuk mengatasi masalah. Mereka menekankan bahwa
pemimpin harus:
- Menentukan fokus: pusatkan perhatian pada tugas dan prakarsa strategis yang harus disadari serta dianut oleh setiap orang di dalam organisasi.
- Mengatasi rasa takut gagal: masa kecil dan latar belakang
kebudayaan dapat membuat kita takut menghadapi risiko. Sebagai pemimpin
Anda perlu mendorong orang untuk bereksperimen dan mengambil risiko.
- Menemukan hakikat diri sendiri: ini bukan sekedar intuisi, ini
melibatkan naluri dan pengalaman untuk melihat gagasan, tren dan pola di
pasar.
- Pertanyaan sederhana, jawaban
sederhana: di
zaman yang ditandai serbuan informasi yang menggebu-gebu, para pemimpin
harus menguasai seni komunikasi yang sederhana, jelas, dan ringkas
mengenai strategi dan sasaran organisasi.
- Semangat dan kegembiraan: tim yang bersemangat merupakan
kekuatan yang kreatif dan efektif. Pemimpin berperan membantu orang lain
menemukan kekuatan penggerak itu dalam diri masing-masing.
Dalam
penelitian lainnya, Kouzes and Posner(2) menyelidiki apa yang dilakukan para
pemimpin ketika mereka mencapai kinerja terbaik. Mereka menemukan praktik yang
memungkinkan para pemimpin mencapai hal-hal luar biasa:
- Pemimpin mempertanyakan proses: mereka mencari peluang yang
menantang untuk berkembang, tumbuh, berinovasi dan mengubah keadaan
(status quo); bereksperimen, mengambil risiko, dan belajar dari kegagalan.
- Pemimpin mengilhami visi
bersama:
mereka membayangkan masa depan yang cerah dan membahagiakan; melibatkan
orang lain dalam visi bersama dengan mengetuk tata nilai, harapan, dan
impian orang-orang itu. Pemimpin yang ampuh membuat orang lain sanggup
memandang dunia melalui matanya.
- Pemimpin memberi kesempatan
orang lain untuk berbuat:
mereka membina kerjasama dengan mendukung tujuan bersama dan membangun
rasa percaya; memperkuat orang lain dengan menyerahkan kekuasaan, melatih
dan mengembangkan keterampilan, memberi tugas yang menantang dan
menawarkan dukungan.
- Pemimpin mencontohkan cara: mereka memberi contoh melalui
perilaku yang selaras dengan tata nilai yang dianut bersama; mencapai
kemenangan kecil yang mendorong kemajuan dan membangun komitmen.
- Pemimpin menggerakkan hati: mereka mengakui kontribusi
pribadi dan merayakan keberhasilan.
Kegiatan
pengembangan Melibatkan orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar