Tidak sepenuhnya penghargaan dalam bentuk financial
menjadi alat motivasi utama. Hal ini dikarenakan rencana perusahaan bisa saja
tidak lengkap dalam hal kompensasi financial baik dalam bentuk gaji, tunjangan,
bonus, komisi dan sebagainya. Dengan demikian diperlukan tindakan-tindakan
sederhana untuk memotivasi tanpa harus bergantung kepada kompensasi financial.
Berikut ini diuraikan beberapa langkah sederhana untuk memotivasi karyawan :
Pertama adalah Pendekatan Tujuan
Cara yang paling sederhana dan terbaik untuk
memotivasi karyawan hanyalah dengan memastikan bahwa karyawan memiliki tujuan
yang memungkinkan untuk dicapai dan mereka setuju dengan tujuan tersebut.
Pendekatan ini dikenal dengan teori penetapan tujuan (goal setting – theory)
yang dipopulerkan oleh Edwind Locke. Ia menyatakan bahwa niat untuk mencapai
tujuan merupakan sumber utama dari motivasi.
Artinya, tujuan memberi tahu seorang karyawan apa
yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan. Dapat
dikatakan bahwa tujuan khusus meningkatkan kinerja, tujuan yang sulit ketika
diterima, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada tujuan yang mudah,
dan umpan balik menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari umpan balik
(Robbins dan Judge, 2007).
Mengapa individu-individu lebih termotivasi pada
tujuan yang sulit ???. Robbins (2007) menjelaskan bahwa : Pertama,
tujuan-tujuan yang menantang mendapatkan perhatian kita dan akhirnya cenderung
membantu kita untuk berfokus. Kedua, tujuan yang sulit menambah semangat kerja
karena kita harus bekerja lebih keras untuk mencapainya. Ketiga, ketika
tujuan-tujuan yang sulit, individu tetap berusaha mencapainya yang selanjutnya
akan membantu individu menemukan strategi-strategi yang memabntu pekerjaan
lebih efektif karena apabila mengusahakan sebuah cara untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sulit, kita sering memikirkan cara yang lebih baik untuk
memulainya.
Kedua.
Pengakuan terhadap kontribusi seorang karyawan adalah perangkat motivasi
yang sederhana dan berpengaruh besar.
Studi menunjukkan bahwa pengakuan memiliki dampak
positif pada kinerja, baik sendiri maupun dikombinasikan dengan dengan
penghargaan keuangan. Sebagai contoh : menggabungkan penghargaan keuangan
dengan nonkeuangan hampir dua kali lebih efektif dibandingkan dengan
menggunakan penghargaan tersebut itu secara terpisah. Saat Departemen SDM
Minnesota melakukan studi mengenai pengakuan, para responden menyatakan bahwa
mereka sangat menghargai pengakuan sehari-hari dari penyelia, rekan kerja
maupun anggota tim lainnya. Lebih dari dua per tiga menyatakan penting bagi
mereka untuk memiliki keyakinan bahwa orang lain menghargai hasil kerja mereka
Ketiga. Terhadap sejumlah besar penghargaan yang
memperkuat secara positif yang dapat digunakan sehari-hari, bebas dari rencana
insentif perusahaan. Daftar tersebut antara lain (Dessler, 2009).
Penugasan kerja yang menantang
Kebebasan untuk memiliki kegiatan sendiri
Kegembiraan menjadi bagian dari pekerjaan
Lebih banyak pilihan tugas
Berperan sebagai bos bagi diri sendiri ketika tugas
luar
Berperan dalam presentasi pada manajemen puncak
Rotasi pekerjaan
Mendorong pembelajaran dan perbaikan terus-menerus
Diberi cukup dukungan
Diijinkan untuk menetapkan tujuan sendiri
Dihargai
Mengekpresikan penghargaan di depan orang lain
Nota ucapan terimakasih
Penghargaan sebagai karyawan terbaik bulan ini
Penghargaan khusus secara resmi
Meja kantor yang lebih besar
Kantor atau ruangan yang lebih besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar