Kini di era MEA 2015 war for talent antar organisasi telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kebutuhan unit kerja, organisasi dan kepesatan peningkatan perusahaan tidak diiringi ketersediaan penawaran profesional yang sepadan. Hal ini mengakibatkan perang talenta memanas hingga ke level tertinggi. Persaingan perekrutan dan pembajakan talenta profesional bahkan menghadirkan praktik perang talenta di luar batas logika akal sehat. The demands for talent for exceeds supply. Manajemen talenta, tak pelak merupakan salah satu isu prioritas yang paling membuat pusing para eksekutif puncak dewasa ini

Senin, 16 November 2015

Tips Bermanfaat untuk Pelajar yang juga Seorang Pekerja

Mahalnya biaya kuliah dan perkembangan ekonomi yang tidak stabil menyebabkan banyak orang untuk memutuskan bekerja sembari kuliah. Keputusan bekerja sembari berkuliah dapat dijadikan kesempatan emas bagi para mahasiswa, dengan bekerja paruh waktu mahasiswa dapat belajar sekaligus mempraktekkan langsung mengenai manajemen waktu.
Manajemen Waktu Bagi Pekerja Sembari Kuliah
Pertimbangkan Pilihanmu
Cari tahu apakah jadwal kuliah memungkinkanmu untuk mencari pekerjaan paruh waktu atau tidak. Beberapa kampus atau universitas memungkinkan para mahasiswanya untuk mengatur jadwal kuliah mereka sendiri, sehingga kamu bisa mengatur jadwal antara bekerja dan kuliah. Setelah jadwal kuliah beres, cari pekerjaan yang mempunyai fleksibiltas tinggi.  Pertimbangkan beberapa hal seperti, apakah pekerjaanmu memungkinkan untuk cuti saat ujian datang, jenis pekerjaan dan gaji. Jangan lupa tanyakan, apakah kamu bisa bekerja dari rumah atau tidak.

Manfaatkan Waktu
Waktu kerja dan waktu kuliah cenderung bersamaan, hal inilah yang menjadi salah satu kesulitan yang berat. Selama kamu memilih kuliah sambil bekerja, otomatis waktu senggang yang kamu punya akan semakin sedikit. Jadi, manfaatkan waktu dengan baik, tidak perlu takut jika tugas kuliah atau tugas kantormu tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang sempit. Cicil segala tugas sedikit demi sedikit, sehingga saat deadline datang, kamu sudah bisa mengumpulkannya.

Prioritaskan yang Penting

Mengatur jadwal yang mana harus dipriotiskan memang agak sedikit bersifat teknis jika kamu ingin berjalan dengan lancar. Menurut buku Seven Habits of Highly Effective People  karangan Dr. Stephen Covey, membagi skema menarik mengenai pembagian prioritas. Dalam buku tersebut, skala prioritas dibagi menjadi empat kuadran; (Q1) Penting dan Mendesak, (Q2) Penting Namun Tidak Mendesak, (Q3) Tidak Penting Namun Mendesak dan (Q4) Tidak Penting dan Tidak Mendesak. Dengan mengetahui kepentinganmu berada di kuadran mana akan memudahkan untuk mengatur skala prioritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar